Gus Ipul membenarkan bahwa nama Soeharto dan Gus Dur termasuk dalam daftar yang diajukan, namun belum bisa memastikan apakah keduanya akan ditetapkan secara resmi.
“Siapapun nanti yang ditetapkan Presiden tentu sudah memenuhi syarat. Kita tunggu pengumuman resminya,” imbuhnya.
Proses Penetapan Gelar Pahlawan Nasional
Gelar Pahlawan Nasional diberikan melalui proses panjang yang melibatkan Kementerian Sosial dan Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP).
Tim ini bertugas mengkaji kelayakan para tokoh berdasarkan kontribusi dan jasa mereka terhadap bangsa.
Menurut laporan terbaru, ada 49 nama tokoh yang diusulkan dan telah diserahkan kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Kebudayaan Fadli Zon.
Selain Soeharto dan Gus Dur, beberapa nama lain yang masuk dalam daftar usulan antara lain:
- Aktivis buruh Marsinah,
- Ulama besar KH. Bisri Syansuri,
- Gubernur DKI era 1960-an Ali Sadikin,
- dan KH. Muhammad Yusuf Hasyim.
Gus Dur, Simbol Toleransi dan Demokrasi
Bagi banyak kalangan, Gus Dur bukan hanya tokoh politik atau ulama, tetapi simbol toleransi, keberagaman, dan demokrasi yang humanis.
Peran Gus Dur dalam menghapus diskriminasi terhadap etnis Tionghoa, membuka ruang kebebasan beragama, serta memperkuat civil society menjadi alasan kuat mengapa banyak pihak menilai ia layak menyandang gelar Pahlawan Nasional.***