Riska Ungkap Rencana Terakhir Jesika Sebelum Ditemukan Tewas di Sungai Purwakarta!

photo author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:34 WIB
Riska, kakak Jesika, mengungkap keinginan terakhir adiknya sebelum tewas di Purwakarta. Jesika ingin rayakan ulang tahun di rumah. (Dok. Istimewa)
Riska, kakak Jesika, mengungkap keinginan terakhir adiknya sebelum tewas di Purwakarta. Jesika ingin rayakan ulang tahun di rumah. (Dok. Istimewa)

Polisi Tangkap Terduga Pelaku

Tiga hari pasca penemuan jasad Jesika, polisi berhasil mengamankan seorang terduga pelaku bernama Ardiayana Akmal (23). Penangkapan dilakukan pada Senin malam (20/10/2025) di wilayah Gandasoli, tak jauh dari lokasi penemuan mayat.

“Kami berhasil mengamankan satu orang terduga pelaku di wilayah Gandasoli. Saat ini pelaku masih diperiksa intensif,” ujar Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun.

Polisi menduga kematian Jesika bukan karena faktor alami. Hasil autopsi menunjukkan adanya luka-luka yang mengindikasikan kekerasan fisik.

“Kami juga masih mendalami kemungkinan adanya kekerasan seksual sebelum korban meninggal,” tambah Uyun.

Keluarga Minta Keadilan

Meski polisi telah menangkap satu orang, keluarga Jesika menduga masih ada pihak lain yang terlibat. Mereka berharap penyidikan tak berhenti di satu nama saja.

“Kami cuma ingin keadilan buat adik saya. Kalau bisa, semua pelaku dihukum seberat-beratnya,” kata Riska penuh haru.

Ayah korban, Otim (42), juga menaruh harapan besar kepada pihak kepolisian agar menuntaskan kasus ini dengan transparan.

“Saya serahkan semuanya ke pihak kepolisian. Harapan saya, pelaku dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.

Air Mata Seorang Ayah

Otim menceritakan, ia pertama kali mendapat kabar kematian anaknya saat sedang bekerja di Pekanbaru, Riau.

“Saya lagi kerja di Sumatera, dikabarin kalau anak saya dibunuh. Saya langsung minta izin pulang, tapi penerbangan malam itu enggak ada. Baru pagi saya bisa ke Jakarta, lanjut naik bus ke rumah,” tuturnya.

Ketika tiba di rumah pada Minggu siang (20/10), Jesika masih dalam proses autopsi di Bandung. Ia hanya bisa menunggu dengan dada sesak.

“Anak saya itu enggak ada duanya. Rajin ngaji, enggak pernah banyak tingkah,” kata Otim, menahan tangis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Polres Purwakarta, Polsek Plered

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X