Keluarga Bantah Isu ‘Orang Pintar’, Ungkap Motif Sebenarnya di Balik Pembunuhan Dina Oktaviani

Berkat koordinasi antara Polres Purwakarta dan Polres Karawang, pelaku berhasil ditangkap kurang dari 24 jam setelah jasad korban ditemukan di Sungai Citarum, Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang.

Saat diamankan, Heriyanto tidak melakukan perlawanan dan langsung mengakui perbuatannya.

Kapolres Karawang, AKBP Fiki N Ardiansyah, menjelaskan bahwa pelaku dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Baca Juga: BRI Hadirkan Konser Babyface di Jakarta, Nikmati Diskon 25% Tiket Melalui Aplikasi BRImo

Polisi juga tengah mendalami kemungkinan penambahan pasal berlapis terkait kekerasan seksual dan perampasan.

“Karena lokasi kejadian berada di wilayah hukum Purwakarta, tersangka dan barang bukti dilimpahkan ke Polres Purwakarta,” jelas Fiki.

Suara Keluarga: “Kami Ingin Keadilan”

Di tengah duka mendalam, keluarga korban berharap aparat penegak hukum memberikan hukuman maksimal bagi pelaku.

Mereka juga menolak keras narasi yang menyebut korban datang ke Purwakarta untuk menemui “orang pintar.”

“Itu hanya alasan pelaku. Anak saya bukan seperti itu,” tegas Yayah.

Baca Juga: Ajudan Bupati Purwakarta Brigadir Y Digrebek Istri Saat Diduga Selingkuh, Langsung Dicopot dari Jabatan!

Bagi keluarga, kehilangan Dina bukan sekadar kehilangan anak perempuan yang manis dan rajin, tapi juga simbol kepercayaan yang dikhianati.

“Dia cuma mau bantu orang. Tapi malah dibunuh,” katanya lirih.

Pelajaran dari Tragedi Purwakarta

Kasus Dina Oktaviani menjadi pengingat keras bagi masyarakat, khususnya para pekerja muda, agar selalu berhati-hati terhadap siapa pun, termasuk rekan kerja atau atasan sendiri.