Sebagai intelijen Sutiyoso duga TKA China tak akan pulang dan menjadi mayoritas di Indonesia!

photo author
- Rabu, 25 Mei 2022 | 11:51 WIB
Sutiyoso ketakutan etnis China jadi mayoritas: Pekerja datang dan tak akan pulang jangan sampai tidak sadar! Foto kolase Pikiran Rakyat
Sutiyoso ketakutan etnis China jadi mayoritas: Pekerja datang dan tak akan pulang jangan sampai tidak sadar! Foto kolase Pikiran Rakyat

Purwakarta OnlineSutiyoso mengungkapkan kekhawatirannya akan terus berdatangannya tenaga kerja asing (TKA) dari China.

Bukan hanya itu, sebagai Mantan kepala BIN dia bahkan menjamin mereka tak akan kembali lagi ke negaranya, China.

Sutiyoso yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengharapkan agar semua orang Indonesia waspada tehadap serbuan TKA asal Tiongkok.

Baca Juga: Rumor iPhone 14, Tanpa Notch!?

Sutiyoso juga berharap semua orang Indonesia segera sadar akan kemungkinan etnis China akan menjadi mayoritas di tanah air.

Bang Yos --panggilan akrab Sutiyoso-- berani menyatakan hal diatas karena dirinya pernah berkecimpung di dunia intelejen.

Lantas dia pun mengaku bisa membaca pola dari para pekerja yang datang di Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua itu yang menurutnya mereka tidak akan kembali ke negara asal yakni Negeri Tirai Bambu.

Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022

“Jadi kita harus waspada, saya jamin orang itu gak akan pulang ke negaranya,” tegas Sutiyoso seperti dikutip Hops.ID dari Terkini jaringan media Suara pada Senin, 22 Mei 2022.

“Kok kita gak sadar-sadar gitu, bukan apa-apa saya ini orang intelejen, bisa membaca. Pegawai-pegawai itu yang di Kalimantan, Sulawesi sampai Papua gak akan kembali ke sana (China),” lanjutnya.

Sebagaimana diberitakan HopsID dalam artikel berjudul Sutiyoso duga TKA China di RI tak akan kembali ke negaranya: Saya intelijen, mereka bisa jadi mayoritas!, Sutiyoso lantas menegaskan bahwa para pekerja China itu punya alasan untuk tidak kembali ke negara asalnya.

Baca Juga: Mau bikin bisnis startup yang sukses? Pertimbangkan 4 hal ini!

Hal itu lantaran kejamnya aturan yang ada di negara asal mereka. Salah satunya adalah aturan larangan memiliki anak maksimal satu orang.

Saat seseorang memiliki dua anak, maka anak kedua akan diperlakukan seperti anak yatim piatu oleh pemerintah di sana.

Tetapi peraturan itu tak ada di Indonesia. “Di Tiongkok jika punya anak dua, yang kedua seperti anak yatim piatu diperlakukannya oleh pemerintah, di sini mereka bikin anak sebanyak-banyaknya,” tutur Bang Yos.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: HopsID

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X