Rusia serang Israel!

Purwakarta Online - Pasukan militer Rusia dilaporkan melakukan serangan balasan, dengan menembakkan rudal S-300 yang menyasar jet tempur Israel. Setelah sebelumnya Israel melakukan serangan di wilayah Masyaf Suriah.

Militer Israel pada Jumat lalu menyerang wilayah Masyaf, termasuk pangkalan militer Iran di Barat laut Suriah.

Artikel ini telah tayang di HopsID dengan judul 'Geram Suriah digempur Israel, Rusia kirim serangan balasan, tembakkan rudal canggih S-300'.

Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022

Serangan yang menewaskan lima orang dan menyebabkan tujuh orang luka-luka ini sempat dihalau oleh militer Suriah. Tetapi, tangkisan ini dinilai tidak berhasil.

Militer Suriah saat itu berusaha menembakkan puluhan rudal untuk menghalau pesawat Israel, tetapi sebagian besar tembakan disebut tidak efektif.

Jet tempur Israel akhirnya meninggalkan wilayah tersebut setelah pasukan militer Rusia menembakkan rudal canggih S-300.

Baca Juga: Medina Zein dikabarkan terkena gangguan suasana hati, bipolar dan cenderung ekstrem!

Merespon tindakan ini, meski tidak secara khusus merujuk pada serangan Rusia, Menteri Pertahanan Israel Benny Grantz menyebut bahwa tidak ada yang mampu menghalagi tindakan Israel di Suriah yang disebut sebagai upaya agar Iran tidak mentransfer senjata canggih melalui wilayah Suriah.

Baca Juga: Isu panas terbaru Chandrika Chika, diramalkan jadi simpanan pembawa acara terkenal!

Pernyataan ini merujuk pada tuduhan lama yang disematkan Israel kepada Iran yang dianggap menyuplai amunisi canggih pada kelompok teror Hizbullah Lebanon melalui wilayah Suriah.

“Israel akan terus bertindak melawan setiap musuh yang mengancamnya dan mencegah transfer kemampuan canggih dari Iran yang membahayakan warga Israel dan merusak stabilitas seluruh Kawasan,” ucap Grantz seperti dikutip Hops.ID dari laman Times of Israel pada Selasa, 17 Mei 2022.

Insiden bentrokan yang melibatkan pasukan militer Israel dengan Rusia ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak hubungan kedua negara terus memburuk di tengah konflik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung hingga saat ini.