Purwakarta Online - Wisata Ujung Aspal di masa libur panjang lebaran tahun 2022 ini kembali diserbu oleh para wisatawan, Baik dalam maupun luar kota.
Setelah dua tahun sebelumnya Pemerintah menerapkan pembatasan, baik itu PSBB maupun PPKM.
Ditahun ini justru pemerintah tidak melakukan pembatasan yang terlalu ketat, sehingga mengakibatkn melonjakanya wisatawan.
Baca Juga: Hari Hipertensi Sedunia dan Gerakan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular di Purwakarta
Seperti biasanya dalam momentum libur hari besar nasional pihak pengelola wisata menerapkan kebijakan menikan harga tiket masuk, awalnya tiket di pintu masuk adalah Rp 10.000 per org, saat ini menjadi Rp 12 ribu per orang.
Harga ini berlaku selama 1 bulan kedepan, setelah habis masa liburan
Wisata yang teletak di Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta ini sangat diminati oleh para wisatawan, khususnya untuk acara keluarga.
Acara keluarga di wisata Ujung Aspal biasanya melakukan kegiatan seperti botram dan camping, karena wisata Ujung Aspal ini dikenal memiliki suasana yang asri dn sejuk.
Baca Juga: 102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
Wisata Ujung Aspal berada di tengah hutan pinus, selain itu ada Goa Jepang dan Curug (Air terjun).
Belum lama ini wisata Ujung Aspal juga menyediakan fasilitas cafe dan wahana jembatan gantung. Untuk para pecinta kopi bisa langsung menikmati kopi asli Purwakarta yang ditanam persis di bagian atas Wisata Ujung Aspal.***
Baca Juga: Sebelum usia pensiun, JHT Pekerja sudah bisa dicairkan!
Artikel Terkait
Mudik Lebaran 2022 capai 87 juta orang, berjalan aman dan picu kenaikan ekonomi!
Atraksi Alek Bakajang di Nagari Gunung Malintang!
Fungsi otoritas jasa keuangan (OJK)
Otoritas jasa keuangan adalah
Wewenang otoritas jasa keuangan
Freemason, arti dalam bahasa indonesia
Sebelum usia pensiun, JHT Pekerja sudah bisa dicairkan!
102 Daftar Pinjaman Online Fintech berizin resmi OJK 2022
Peringati Hari Hipertensi Sedunia, Puskesmas Wanayasa gelar pemerikasaan gratis Penyakit Tidak Menular
Hari Hipertensi Sedunia dan Gerakan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular di Purwakarta