PURWAKARTA ONLINE - Kabupaten Purwakarta, 14 Juli 2023 - Kegiatan inklusi dan edukasi keuangan di Pondok Pesantren di Kabupaten Purwakarta telah memperoleh tanggapan positif dari Ketua PC GP Ansor Kabupaten Purwakarta, H. Muhamad Mahmud. Menurutnya, kegiatan ini harus dilanjutkan hingga ke akar rumput dengan melakukan sosialisasi langsung di pesantren atau di lingkungan masyarakat desa.
"Literasi keuangan harus ditindaklanjuti secara langsung ke lingkungan pesantren atau desa-desa," ujar Muhamad Mahmud saat berada di Pendopo Pemda Kabupaten Purwakarta.
Muhamad Mahmud mengungkapkan alasan pentingnya penyebarluasan literasi keuangan ke tingkat yang lebih rendah. Menurutnya, saat ini masyarakat di tingkat bawah juga membutuhkan pemahaman yang cukup mengenai keuangan.
Permasalahan keuangan tidak hanya terjadi di kota-kota besar, melainkan juga di daerah pedesaan. Oleh karena itu, literasi keuangan perlu diperluas hingga mencakup pesantren-pesantren dan desa-desa.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa pembicara terkemuka, antara lain KH Ahmad Anwar Nasihin, S.H.I., Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, SE, Anggota DPR RI Putri Komarudin, dan Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indiarto Budiwitono. Mereka secara bergantian menyampaikan pandangan mereka mengenai pentingnya inklusi dan edukasi keuangan di lingkungan pesantren dan desa-desa.
Muhamad Mahmud juga menyoroti kemudahan akses keuangan yang saat ini sudah tersedia bagi masyarakat desa. Namun, ia menekankan pentingnya pendidikan yang memadai dalam mengelola keuangan.
"Meskipun akses keuangan sudah mudah diakses oleh masyarakat desa, kita perlu memberikan edukasi yang memadai," pungkas Muhamad Mahmud.
Dalam upaya menghadirkan literasi keuangan yang efektif di desa-desa, langkah-langkah nyata perlu diambil. Salah satu langkah tersebut adalah melibatkan pesantren dan komunitas masyarakat desa dalam program-program edukasi keuangan. Dengan demikian, kesadaran dan pemahaman mengenai manajemen keuangan dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat desa dapat mengelola keuangannya secara lebih baik dan berkelanjutan.
Pentingnya literasi keuangan di desa-desa juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Ketika masyarakat desa memiliki pengetahuan yang memadai mengenai keuangan, mereka dapat membuat keputusan yang cerdas dalam mengelola usaha mikro, menabung, dan mengelola risiko keuangan. Hal ini dapat mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat perekonomian desa secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pemerintah dan berbagai lembaga terkait perlu berkomitmen untuk mendukung dan melaksanakan program inklusi dan edukasi keuangan di tingkat desa. Dukungan ini dapat berupa alokasi anggaran, peningkatan aksesibilitas terhadap produk dan layanan keuangan, serta pengembangan program pelatihan dan pendampingan yang tepat sasaran.
Kegiatan inklusi dan edukasi keuangan di Pondok Pesantren Kabupaten Purwakarta telah menarik perhatian banyak pihak. Melalui upaya yang terintegrasi dan berkelanjutan, diharapkan literasi keuangan dapat menyebar hingga ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk di desa-desa. Dengan demikian, masyarakat desa akan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan mereka dengan bijak, memperkuat ekonomi lokal, dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik.***