Tren Joget THR, Hiburan atau Kontroversi?
PURWAKARTA ONLINE - Beberapa hari terakhir, media sosial dihebohkan dengan fenomena joget bagi-bagi THR yang menjadi tren di kalangan netizen.
Gerakan tarian ini terlihat sederhana—maju mundur, kaki bergeser ke kanan dan kiri—namun memicu perdebatan sengit.
Banyak yang mengaitkannya dengan Tarian Yahudi, bahkan ada yang mengharamkannya.
Baca Juga: Drama Malaysia “BID'AH”: Ketegangan, Manipulasi, dan Ketaatan Buta yang Menggetarkan Hati
Lantas, benarkah tarian THR berasal dari budaya Yahudi?
Ataukah ini hanya kesalahpahaman belaka?
Kilas Balik, Tarian Penguin dan Bunny Hop
Sebelum dikaitkan dengan Yahudi, tarian dengan gerakan serupa sebenarnya sudah ada sejak lama.
Dikenal sebagai Penguin Dance atau Bunny Hop, tarian ini pertama kali populer di Balboa High School, San Francisco, sekitar tahun 1952.
Baca Juga: Daftar Negara Kena Tarif Trump: China Tertinggi, Indonesia Masuk 10 Besar
Majalah TIME pada 1953 mencatat bahwa Bunny Hop awalnya diiringi lagu dengan nama yang sama.
Kemudian, pada 1958, versi instrumentalnya menjadi hits dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Arab Saudi, dengan sebutan Penguin Dance.
Di Finlandia, ada pula tarian serupa bernama Letkajenkka yang populer sejak abad ke-19.