PURWAKARTA ONLINE, NTT - Kasus meninggalnya Pratu Andi Tambaru (24) di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), memunculkan berbagai spekulasi.
Salah satu isu yang viral adalah tuntutan belis atau mahar sebesar Rp250 juta dari keluarga kekasihnya, Manja Mooy.
Namun, pihak keluarga Manja Mooy membantah tudingan tersebut.
Melalui akun Facebook Dhesianthy Tapatab, yang mengaku ipar Manja, keluarga menyatakan tidak pernah meminta belis sebesar itu.
Baca Juga: Tragis! Manja Mooy Hamil, Ditinggal Gantung Diri Calon Suami di NTT
"Keluaraga kami tidak pernah menuntut belis Rp250 juta. Dari suku Rote maupun Belu, adat seperti itu tidak pernah ada," tulis Dhesy, Senin (13/1/2025).
Bantahan ini muncul setelah akun Alsevana Alsevana menuding tuntutan belis menjadi penyebab Pratu Andi bunuh diri.
Dhesy menegaskan bahwa tudingan tersebut hanya menambah beban mental bagi Manja, yang sudah sangat terpukul.
"Manja sudah cukup berat menghadapi kejadian ini. Tolong jangan tambahkan beban pikirannya," tambah Dhesy.
Baca Juga: Keributan WN Arab di Puncak Bogor: Imigrasi Amankan Tersangka, Konflik dengan Marbut Masjid Viral
Sementara itu, kakak kandung Manja, Yoas Mooy, juga memberikan klarifikasi serupa.
Dalam unggahan di Facebook, ia menyatakan keluarga besar kedua belah pihak belum pernah membahas belis.
"Kami malah meminta mereka segera menikah dinas karena Manja sedang hamil," ungkap Yoas.
Kabar ini turut dikonfirmasi oleh Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes.