UAH dianggap sebagai sosok yang memiliki kapasitas besar dalam membangun kerukunan antarumat beragama dan memberikan kontribusi positif dalam memperkuat nilai-nilai Islam di Indonesia.
Namun, meskipun namanya semakin dikenal, UAH juga harus menghadapi berbagai tantangan.
Beberapa kalangan masih meragukan apakah pendekatan dakwah yang cenderung moderat dan progresif seperti yang dilakukan oleh UAH akan bisa diterima secara luas, terutama oleh mereka yang lebih konservatif.
Kontroversi terkait pengunduran diri Gus Miftah dan kemungkinan penggantinya ini memberikan gambaran tentang bagaimana dunia dakwah Indonesia menghadapi dinamika sosial dan politik.
Baca Juga: Prabowo Rekrut UAH Gantikan Miftah Maulana, Pembelajaran Berharga untuk Pejabat Publik
Ustaz Adi Hidayat, dengan segala kontribusi dan kontroversinya, kini menjadi salah satu tokoh yang paling banyak dibicarakan dan menjadi sorotan publik.
Apakah ia akan benar-benar menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh Gus Miftah? Hanya waktu yang akan menjawab.***