PURWAKARTA ONLINE, Semarang – Pada 7 September 2024, sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Warung Rujak Gamel menggemparkan publik.
Dalam video tersebut, KH Imaduddin Utsman Al-Bantanie menjelaskan alasan di balik batalnya Seminar Internasional mengenai Nasab Ba'alawi yang rencananya akan diadakan di UIN Walisongo Semarang.
Menurut KH Imaduddin, ada intervensi dari pihak Rabithah Alawiyah yang meminta agar seminar tersebut tidak membahas nasab Ba'alawi dan hanya berfokus pada sejarah.
Pernyataan ini memicu spekulasi di kalangan masyarakat.
Awalnya, seminar ini dijadwalkan untuk membahas nasab Ba'alawi secara mendalam, sesuai dengan undangan yang diterima KH Imaduddin.
Ia diundang untuk mempresentasikan hasil penelitiannya yang menyatakan bahwa nasab Ba'alawi, yang banyak diyakini sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW, sebenarnya "terputus" dan tidak sah.
Baca Juga: Resesi di Ambang Pintu, Mimpi Buruk Ekonomi Indonesia yang Mulai Terbukti
Namun, pada pagi hari tanggal 7 September, panitia seminar menerima pesan dari Rabithah Alawiyah yang mengajukan keberatan.
Mereka meminta agar seminar yang direncanakan pada 10 September tersebut tidak membahas nasab, melainkan sejarah semata.
Dalam pesannya, pihak Rabithah Alawiyah menyatakan akan mengirimkan dua perwakilan, yaitu Alwi Alatas dan Hanif Alatas, untuk berpartisipasi dalam seminar tersebut.
Tekanan dari Berbagai Pihak
KH Imaduddin mengungkapkan bahwa pihak panitia sempat menerima ancaman keamanan, diduga berasal dari pihak yang mengaku sebagai anggota Mabes Polri, agar seminar tidak dilaksanakan jika tetap membahas nasab.
Tekanan-tekanan tersebut memaksa panitia mempertimbangkan ulang acara yang semula akan berjalan sesuai rencana.
Baca Juga: Cara Jack Ma Membangun Bisnis Alibaba Hingga Sukses