trending

Camat Babulu Jelaskan Alasan Rumah Junaedi Dirobohkan: Pelaku Pembunuhan Satu keluarga di Penajam Paser Utara

Minggu, 11 Februari 2024 | 18:15 WIB
Camat Babulu, Kansip dan Junaedi pelaku pembunuhan satu keluarga di Babulu. (instagram.com/anakmudapenajam dan Polsek Babulu)

Purwakarta Online - Kabar mengenai pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Junaedi, seorang siswa SMK di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, masih menyisakan dampak yang cukup besar.

Keluarga pelaku, yang juga menjadi korban usiran warga, kini harus merelakan rumah mereka dirobohkan.

Pada Sabtu (10/2/2024), rumah keluarga Junaedi dihancurkan menggunakan alat berat oleh warga, perangkat desa, dan aparat setempat.

Momen tersebut turut disaksikan oleh keluarga pelaku dan warga setempat.

Baca Juga: Keluarga Junaedi Diusir dari Kampung, Rumahnya Dirobohkan: Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara

Keputusan untuk merobohkan rumah Junaedi diambil sebagai tindakan tegas dari masyarakat Babulu Laut yang merasa geram dengan aksi keji yang dilakukan oleh remaja tersebut.

Sebagaimana diketahui, Junaedi telah melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga yang merenggut nyawa seorang ayah bernama Waluyo, ibu bernama Sri Winarsih, dan ketiga anaknya berinisial RJS, VDS, dan ZAA pada 7 Februari 2024.

Aksi keji tersebut membuat warga Babulu geram dan menuntut tindakan tegas terhadap keluarga pelaku.

Kansip, Camat Babulu, menjelaskan bahwa tindakan merobohkan rumah Junaedi dilakukan sebagai respons terhadap permintaan warga.

Baca Juga: BABYMONSTER; Ini Dia, Tampilan Baru Membuat Sensasi dengan Video Musik Terbaru Stuck In The Middle

Rumah korban pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut, Penajam Paser Utara akan dirobohkan. (instagram.com/infopenajam)

"Warga menginginkan agar rumah pelaku dihancurkan. Permintaan tersebut turut diurai keluarga korban yang trauma akan insiden pembunuhan sadis itu," ujar Kansip.

Berdasarkan pernyataan keluarga korban dan warga, mereka meminta agar keluarga pelaku pergi meninggalkan lingkungan Babulu Laut demi menghindari trauma dan meredam dendam di antara masyarakat.

"Intinya biar tidak ada trauma, biar meredam dendam. Permintaan dari keluarga korban untuk merobohkan ini semua. Alhamdulillah, keluarga pelaku membuat surat pernyataan dan bersedia tidak bertempat tinggal di sini lagi," tambah Kansip, sebagaimana dilansir dari Instagram infopenajam.

Halaman:

Tags

Terkini