Viralnya Video Kekerasan Santri di ICBS Payakumbuh: Klarifikasi dari Kepala Bagian Humas dan Evaluasi Pengawas

photo author
- Kamis, 20 April 2023 | 01:33 WIB
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni. Ahmad Sahroni, Wakil Ketua DPR RI Komisi III, memposting sebuah video tentang tindakan kekerasan santri di Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar). Video tersebut kemudian menjadi viral dan memicu kritik dari netizen. (Instagram @ahmadsahroni88)
Anggota DPR RI Ahmad Sahroni. Ahmad Sahroni, Wakil Ketua DPR RI Komisi III, memposting sebuah video tentang tindakan kekerasan santri di Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar). Video tersebut kemudian menjadi viral dan memicu kritik dari netizen. (Instagram @ahmadsahroni88)

PURWAKARTA ONLINE - Ahmad Sahroni, Wakil Ketua DPR RI Komisi III, telah memposting sebuah video tentang tindakan kekerasan santri di Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar).

Video tersebut kemudian menjadi viral dan memicu kritik dari netizen.

Soni Sandra, Kepala Bagian Humas ICBS Payakumbuh, mengklarifikasi bahwa kejadian tersebut terjadi pada Maret 2022 dan telah diselesaikan secara damai melalui mediasi antara keluarga santri.

Baca Juga: Pilot Susi Air Masih Disandera OPM: Upaya Pembebasan Gagal dan Satgas TNI Diserang KKB!

Baca Juga: Aksi Bantah-Membantah Antara TNI dan TPNPB-OPM Pasca Penyerangan di Pos Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan!

"Karena mereka jauh-jauh, domisili jauh, penyelesaian melalui telepon. Intinya, kedua orang tua antara anak ini berteman," ujar Soni, dikutip pada Rabu (19/4/2023).

Tangkap layar, video kekerasan di ICBS
Tangkap layar, video kekerasan di ICBS (Instagram @ahmadsahroni88)

Pihak yayasan mengetahui kejadian ini setelah para santri yang ada di dalam video telah lulus dan dilakukan mediasi.

Baca Juga: Gugurnya Prajurit TNI Saat Lawan OPM di Papua, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman Keluarkan Perintah Tegas!

Baca Juga: Bagaimana Naima S Bachmid Dibunuh? Caranya Sangat Mengejutkan, Begini Pengakuan Dua Tersangka!

"Kejadian sebelum acara perpisahan, malamnya. Lalu setelah itu, video itu diketahui setelah acara perpisahan, setelah anak ini pulang, lulus sekolah. Kami tahu Juni 2022," jelasnya.

Meskipun kasus ini telah selesai dan tidak dipersoalkan lagi, yayasan melakukan evaluasi dan memperkuat pengawasan di sekolah.

Menurut Soni, "Jika masalah ini berkaitan dengan pengawasan, tentu saja ini yang perlu ditingkatkan dan dievaluasi. Jika pengawasannya kurang, kami akan menambahnya."***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X