VIRAL, Kasus Potong Alat Kelamin Sendiri di NTT Hebohkan Publik di Awal Tahun 2023!

PURWAKARTA ONLINE - Dua kasus pemotongan alat kelamin terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada awal tahun 2023 dan menghebohkan masyarakat setempat. 

Salah satunya terjadi di Kabupaten Sikka pada bulan Februari 2023 dan terbaru di Maret 2023 di Desa Lamalera A, Kabupaten Lembata. 

Dalam kasus di Desa Lamalera A, seorang pria berinisial FGO (30) nekat memotong alat kelaminnya sendiri dengan pisau hingga nyaris putus. 

Baca Juga: VIRAL, Kapolsek Torgamba Ribut Dengan Anggota: Lato-lato ribut saya pun diam!

Pria tersebut dibawa ke Puskesmas Wulandoni dan berhasil dijahit meski tidak lagi seperti sediakala. 

“Sekitar jam tiga lewat, warga Wukalere gempar karena FGO , potong alat kelaminnya sendiri hingga nyaris putus,” kata warga Lamalera A, Frans Keraf, Selasa, 14 Maret 2023.

Saat ditanya alasan mengapa ia memotong alat kelamin, korban menjawab bahwa ia kesal karena alat kelaminnya tidak lagi berfungsi. 

Baca Juga: Romantisnya Jungkook BTS saat Streaming Weverse Live Bersama ARMY!

Sementara itu, kasus di Kabupaten Sikka melibatkan seorang pria berinisial YDB (33) yang melakukan percobaan bunuh diri dengan cara memotong alat kelaminnya sendiri menggunakan parang di kamar mandi rumahnya. 

“Saat istri dan anaknya pulang dari kebun, anaknya mendapati ayahnya lagi mengerang kesakitan di dalam kamar. Begitu masuk dia langsung menangis dan teriak histeris minta tolong warga sekitar. Dia kaget karena kasur penuh darah hingga ke lantai,” ujar Frans Keraf.

Pria tersebut ditemukan tergeletak di kamar mandi dengan darah mengucur dari alat kelamin yang terpotong. 

Baca Juga: Breaking News: Remaja 15 Tahun di Purwakarta Ditangkap Terkait Penyalahgunaan Narkoba!

"Setelah dijahit, korban sempat bangun duduk dan melihat penisnya yang sudah dijahit. Dokter menjelaskan bahwa korban memotong penisnya pakai pisau karena lukanya tersayat. Menurut dokter, jika malam, korban tidak bisa buang air kecil (kencing), maka dirujuk ke RSUD Lewoleba,” kata Frans Keraf.

“Setelah dilakukan tindakan medis, dokter sempat bertanya alasan mengapa nekat memotong penis, korban menjawab kalau ia kesal karena penisnya sudah tidak berfungsi lagi,” ucapnya.