Fenomena Drama Malaysia “BID'AH”: Walid dan Manipulasi Agama yang Membuat Penonton Geram

photo author
- Jumat, 4 April 2025 | 21:45 WIB
Potret Walid yang ucap 'Walid nak Dewi boleh' di series Bidaah yang sedang viral. (TikTok.com/@khususakuncore1)
Potret Walid yang ucap 'Walid nak Dewi boleh' di series Bidaah yang sedang viral. (TikTok.com/@khususakuncore1)

Namun, lambat laun, wajah aslinya sebagai pemimpin otoriter dan manipulatif terungkap.

Ia memanfaatkan kekuasaannya untuk mengontrol pengikutnya dengan cara yang sangat merugikan, terutama dalam hal ketaatan yang tanpa pertanyaan.

Karakter Walid ini berhasil menarik perhatian banyak orang, bahkan dialog-dialog yang ia ucapkan menjadi bahan meme dan trend di media sosial.

Karakter Ummi Hafizah: Perempuan yang Terjebak dalam Ketaatan

Salah satu karakter yang juga cukup menggugah adalah Ummi Hafizah, istri pertama Walid. Meskipun ia menyadari bahwa banyak hal yang salah dalam sekte ini, ia memilih untuk tetap diam dan tidak melawan.

Keputusannya untuk tetap patuh pada suaminya demi mempertahankan posisi dan kesetiaan membuat penonton merasa geram, terutama bagi mereka yang merasa bahwa ketaatan ini sudah dipelintir menjadi bentuk penindasan.

Viral di TikTok: Dialog Walid Jadi Konten Sarkasme

Salah satu alasan mengapa BID'AH begitu viral di kalangan penonton muda adalah karena dialog Walid yang menjadi bahan konten TikTok. Beberapa kutipan dari Walid seperti:

Baca Juga: Donald Trump Naikkan Tarif Impor Indonesia ke 32%, Dampak Ekonomi Mengkhawatirkan

“Pejamkan mata awak, berzikir, dan bayangkan muka Walid.”

“Ndak, Mia bole. Ndak, Walid.”

“Ikut Walid masuk syurga.”


Dialog-dialog ini sering digunakan oleh netizen dalam bentuk sarkasme, menciptakan tren humor di balik topik yang serius.

Meskipun terdengar lucu, ini menunjukkan betapa seriusnya isu manipulasi agama yang dikritik melalui humor tersebut.

 “BID'AH” Menjadi Cermin Sosial dan Religius

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Reza Ainudin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X