GEGER! 43 Ribu Warga Purwakarta Bergantung Hidup dari Bansos PKH, Bagaimana Nasib Mereka?

photo author
- Jumat, 14 Februari 2025 | 14:17 WIB
Struk penarikan dana bantuan PKH tahap 1  sejumlah Rp 1.350.000 di bak BSI pada Kamis 13 Februari 2025 (Facebook Dewi Fatimah)
Struk penarikan dana bantuan PKH tahap 1 sejumlah Rp 1.350.000 di bak BSI pada Kamis 13 Februari 2025 (Facebook Dewi Fatimah)

PURWAKARTA ONLINE - Kabupaten Purwakarta, yang terkenal dengan keindahan alam dan industri manufaktur, menyimpan sebuah ironi.

Sebanyak 43 ribu jiwa atau 4,7 persen dari total penduduknya, bergantung pada Program Keluarga Harapan (PKH) untuk bertahan hidup.

Jumlah ini, menurut Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Purwakarta, tersebar di seluruh wilayah kabupaten, dengan variasi antara 200 hingga 2000 KPM per desa/kelurahan.

Bantuan PKH, yang berupa uang tunai sebesar Rp500 ribu per tiga bulan, menjadi tumpuan harapan bagi keluarga-keluarga miskin dan rentan.

Baca Juga: Jumat Berkah! PKH Januari-Maret 2025 Sudah Cair, Segera Cek Rekening Anda!

Namun, muncul pertanyaan: sampai kapan mereka harus bergantung pada bantuan ini? Mampukah mereka keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih kemandirian ekonomi.

Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengakui bahwa PKH adalah program penting untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dasar.

Namun, mereka juga menyadari bahwa program ini bukanlah solusi jangka panjang. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan untuk mendorong KPM PKH agar bisa mandiri, seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, dan pendampingan kewirausahaan.

"Kami ingin KPM PKH ini tidak hanya menerima bantuan, tapi juga bisa berdaya saing dan meningkatkan pendapatan mereka," ujar Agustin Iskandar, Kabid Bantuan dan Perlindungan Sosial pada Dinsos PPA Purwakarta.

Baca Juga: PKH Cair Hari Ini! Dana PKH Tahap 1 Cair 14 Februari 2025, Begini Cara Cek dan Cairkan Bantuan Anda

"Kami terus berupaya mencari solusi agar mereka bisa mandiri dan keluar dari garis kemiskinan."

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Banyak KPM PKH yang masih kesulitan mengakses modal usaha, pasar, dan informasi.

Selain itu, mentalitas ketergantungan pada bantuan juga menjadi hambatan tersendiri.

"Kami butuh dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk membantu KPM PKH ini," kata Agustin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X