Orang Jarang Tahu! Ternyata Begini Asal Muasal Tradisi Barongsai, Menguak Sejarah Tahun Baru Imlek

PURWAKARTA ONLINE - Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada 10 Februari 2024, bukan sekadar perayaan awal tahun.

Ini adalah momen di mana legenda, tradisi, dan kebudayaan Tionghoa berpadu untuk menciptakan salah satu perayaan terbesar di dunia.

Salah satu cerita yang selalu diingat adalah tentang raksasa Nián (年).

Menurut legenda, Nián adalah raksasa pemakan manusia yang muncul di akhir musim dingin untuk memangsa hasil panen, ternak, dan penduduk desa.

Baca Juga: One Piece 1136: Peran Luffy, Zoro, dan Misteri Abad Kekosongan

Masyarakat menemukan bahwa Nián takut pada suara keras, cahaya terang, dan warna merah.

Dari sinilah tradisi memasang hiasan merah, menyulut kembang api, dan menggelar pertunjukan Barongsai berasal.

Barongsai sendiri melambangkan keberanian dan keberuntungan, sekaligus mengusir roh jahat.

Tahun Baru Imlek juga memiliki makna spiritual yang dalam. Malam pergantian tahun, yang dikenal sebagai Chúxī (除夕), dirayakan dengan makan malam bersama keluarga.

Baca Juga: Tahhun Baru Imlek Modern: Kisah Perdebatan Kalender yang Mengejutkan! Beginilah Budaya Tionghoa

Hidangan seperti ikan (yang melambangkan kelimpahan) dan kue keranjang (simbol keharmonisan) menjadi menu wajib.

Perayaan ini diakhiri dengan Cap Go Meh pada hari ke-15, yang juga dikenal sebagai Festival Lampion.

Di berbagai daerah, tradisi unik seperti menerbangkan lampion dan memakan lontong Cap Go Meh menambah warna perayaan ini.

Kini, Tahun Baru Imlek telah menjadi bagian budaya internasional. Di Indonesia, perayaan ini ditandai dengan libur nasional, pertunjukan Barongsai, dan pasar malam yang meriah.