Halid menambahkan, “Koordinasi lintas kementerian penting untuk masalah ini.” Proses pembongkaran diharapkan segera dimulai setelah koordinasi selesai.
Baca Juga: Mengerikan! Jejak Pelarian Nanang 'Gimbal': Potong Rambut demi Hindari Polisi
Pemasangan Manual, Tanpa Alat Berat
Pemasangan pagar bambu dilakukan secara manual, tanpa menggunakan alat berat.
Hal ini membuat penyelidikan lebih rumit karena tidak ada jejak alat berat yang bisa dilacak.
Penyegelan Pagar Bambu
Sebagai respons terhadap masalah ini, KKP telah menyegel pagar bambu tersebut.
Penyegelan menunjukkan kehadiran pemerintah dalam menangani potensi kerusakan ekosistem dan dampaknya terhadap masyarakat.
Baca Juga: Banjir Rob Terjang Jakarta: Jalan Depan JIS Terendam, Ketinggian Air 10 Cm
Kerusakan Ekosistem Bisa Berujung Pidana
Jika terbukti ada kerusakan ekosistem, Halid menegaskan KKP tidak akan ragu untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.
“Jika ada bukti kerusakan, kami akan memprosesnya secara hukum,” tegasnya.
Kontroversi Pagar Bambu
Pemasangan pagar bambu di Pantura Tangerang menimbulkan banyak pertanyaan.
Banyak yang meragukan tujuan pemasangan pagar dan dampaknya terhadap ekosistem laut setempat.
Artikel Terkait
Pagar Bambu Misterius Sepanjang 30,16 Kilometer di Tangerang, Siapa yang Memasang?
Pagar Bambu di Perairan Bekasi, Ini Dia Pemilik Proyeknya!