PURWAKARTA ONLINE - Banjir bandang yang melanda wilayah Dusun Towi, Desa Tamainusi, Kecamatan Soyojaya, Kabupaten Morowali Utara (Morut), pada Senin sore, 6 Januari 2025, menarik perhatian banyak pihak, terutama terkait dampak dari aktivitas pertambangan di daerah tersebut.
Ketua PKC PMII Sulteng, Moh Rizal, menegaskan bahwa kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan, khususnya tambang ore nikel, diduga sebagai penyebab utama bencana alam tersebut.
Aktivitas Tambang Diduga Sebabkan Banjir Bandang di Morowali Utara
Menurut laporan yang diterima, banjir bandang terjadi sekitar pukul 17:30 Wita dan merusak sejumlah infrastruktur serta mengancam keselamatan warga sekitar.
Aktivitas pertambangan di kawasan tersebut, yang belum lama ini semakin berkembang, menjadi sorotan utama dalam kejadian ini.
Moh Rizal menyatakan, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh eksploitasi tambang di kawasan itu memicu terjadinya bencana alam seperti banjir bandang yang melanda Morowali Utara.
Peran Pemerintah dalam Evaluasi Izin Tambang dan Uji Lingkungan
Sebagai respons terhadap peristiwa ini, Rizal mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi izin tambang yang telah diberikan kepada perusahaan-perusahaan di kawasan tersebut.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa aktivitas tambang dilakukan sesuai dengan standar lingkungan yang berlaku.
Rizal menambahkan, salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah pembentukan uji lingkungan yang ketat untuk menilai sejauh mana perusahaan pertambangan mematuhi analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) sebelum melanjutkan operasinya.
Peran Tambang dalam Kerusakan Lingkungan dan Penyebab Banjir
Menurut Rizal, meskipun bencana alam seperti banjir dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca, dampak dari aktivitas pertambangan yang tidak terkendali juga dapat memperburuk kondisi lingkungan.
Baca Juga: Purwakarta Darurat PMK! Wabah Mengancam Peternakan Lokal
Artikel Terkait
Apa Itu Virus Human Metapneumovirus (HMPV) dan Bagaimana Dampaknya pada Kesehatan?
Gejala dan Risiko Infeksi Human Metapneumovirus (HMPV) yang Harus Diwaspadai
Cara Mencegah dan Mengelola Infeksi Human Metapneumovirus (HMPV)
Hotel Aruss Semarang Disita, Benarkah Dana Judi Online Jadi Sumbernya?
Buruh Kota Cirebon Kecewa, UMSK Tak Diusulkan dalam Rapat Pleno Dewan Pengupahan
Penetapan Calon Bupati Purwakarta 2024 Digelar Besok, Berikut Persiapannya
Pendapatan Pajak Purwakarta 2024 Capai 81,50%, Melampaui Rekor Empat Tahun Terakhir
Indonesia Terancam Bencana Akibat Perubahan Iklim: Peringatan dari PBB untuk Masa Depan
Purwakarta Darurat PMK! Wabah Mengancam Peternakan Lokal
Perang Rusia-Ukraina: 15.000 Tentara Ukraina Tewas dalam 5 Bulan Terakhir, Dampak Konflik di Tahun Ke-1.048