China di Tengah Wabah Baru: HMPV Mengancam Anak-Anak, Bagaimana Dunia Merespons?

photo author
- Sabtu, 4 Januari 2025 | 11:05 WIB
Ilustrasi virus HMPV yang menyerang saluran pernapasan dengan gejala mirip Covid-19 kini merebak di China, dan belum ada vaksin untuk pencegahannya. (Pixabay)
Ilustrasi virus HMPV yang menyerang saluran pernapasan dengan gejala mirip Covid-19 kini merebak di China, dan belum ada vaksin untuk pencegahannya. (Pixabay)

PURWAKARTA ONLINE - Setelah COVID-19, dunia kini dihadapkan pada ancaman baru bernama Human Metapneumovirus (HMPV).

Virus ini tengah menjadi wabah di China, dengan lonjakan kasus terutama di kalangan anak-anak di bawah usia 14 tahun.

Laporan dari CDC China menyebutkan bahwa infeksi ini meningkat pesat di musim dingin dan diprediksi terus menyebar hingga musim semi.

Menurut data resmi, bayi, balita, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh menjadi kelompok yang paling terancam.

Baca Juga: **Diskon Listrik 50% untuk Pelanggan PLN** Pemerintah Indonesia memberikan diskon listrik 50% bagi pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan day

Pada anak-anak, infeksi HMPV dapat menyebabkan gejala berat seperti bronkitis dan pneumonia, yang memerlukan penanganan medis intensif.

Para ahli percaya bahwa peningkatan tiga kali lipat kasus HMPV setelah pandemi COVID-19 disebabkan oleh berkurangnya paparan terhadap virus selama penerapan protokol ketat COVID-19.

Hal ini membuat sistem kekebalan yang ada pada tubuh masyarakat kurang siap menghadapi virus baru.

China telah memperketat protokol pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus.

Baca Juga: Lepas Covid - 19! Virus Baru Ini Ancam Kesehatan Dunia

Rumah sakit diperintahkan untuk meningkatkan kapasitas, terutama di bagian pediatrik.

Meskipun demikian, pemerintah China meyakinkan bahwa infeksi HMPV menyebar dalam skala kecil dan terkendali.

Meski penyebaran virus ini saat ini terbatas di China, HMPV tetap menjadi perhatian global.

Widyawati dari Kemenkes RI menekankan pentingnya kewaspadaan, mengingat pola penularan virus ini yang mirip dengan COVID-19.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X