HMPV Mengintai! Virus Pernapasan Baru Melonjak di China, Apakah Indonesia Aman?

photo author
- Sabtu, 4 Januari 2025 | 10:35 WIB
Cina sedang menghadapi wabah virus baru dengan Human Metapneumovirus (HMPV) yang menyebar dengan cepat. ((X/@yabaleftonline))
Cina sedang menghadapi wabah virus baru dengan Human Metapneumovirus (HMPV) yang menyebar dengan cepat. ((X/@yabaleftonline))

PURWAKARTA ONLINE - China kembali menjadi sorotan dunia dengan lonjakan kasus infeksi pernapasan yang disebabkan oleh Human Metapneumovirus (HMPV).

Virus ini, yang memiliki gejala serupa dengan COVID-19, kini menjadi ancaman baru di musim dingin.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, lonjakan kasus HMPV paling banyak menyerang anak-anak di bawah usia 14 tahun, terutama bayi dan balita.

Infeksi ini juga mengancam kelompok rentan seperti lansia dan individu dengan penyakit paru-paru kronis, seperti asma dan PPOK.

Baca Juga: Peningkatan Kasus HMPV di China: Virus Musiman yang Mengancam Kesehatan Anak

Gejala HMPV termasuk batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Dalam kasus parah, virus ini dapat menyebabkan bronkitis atau pneumonia.

Penularannya mirip dengan COVID-19, yakni melalui droplet, aerosol, atau kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Widyawati, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus HMPV di Indonesia.

Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada, terutama di musim hujan yang meningkatkan risiko infeksi pernapasan.

Baca Juga: Lepas Covid - 19! Virus Baru Ini Ancam Kesehatan Dunia

"Sejauh ini, lonjakan kasus influenza maupun HMPV masih terkonsentrasi di China," jelas Widyawati.

Tidak seperti COVID-19, HMPV belum memiliki terapi antivirus atau vaksin.

Masa inkubasi virus ini berkisar antara tiga hingga lima hari, dengan durasi penyakit yang bisa berlangsung hingga tujuh hari.

Gejala ringan dapat sembuh sendiri, tetapi kasus parah memerlukan rawat inap.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X