PURWAKARTA ONLINE - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto akhirnya buka suara setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus suap dan perintangan penyidikan yang melibatkan mantan calon legislatif PDIP, Harun Masiku.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui video, Hasto menyatakan bahwa PDIP menghormati keputusan hukum yang telah diambil KPK.
Namun, ia juga menegaskan bahwa kasus ini tidak lepas dari sikap kritis partainya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Kami adalah warga negara yang taat hukum. PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum. Kami tidak akan pernah menyerah menghadapi segala bentuk intimidasi, baik formal maupun non-formal,” ujar Hasto, Kamis (26/12).
Baca Juga: Seleksi PPPK Tahap 2 Dibuka, Ini Kriteria Pelamar yang Wajib Kamu Tahu
KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka dalam dua kasus besar. Pertama, dugaan suap yang melibatkan Harun Masiku kepada Komisioner KPU 2017-2022 Wahyu Setiawan.
Kedua, kasus perintangan penyidikan, di mana Hasto diduga memerintahkan Harun untuk kabur dan menghilangkan barang bukti.
Hasto, yang dikenal sebagai salah satu figur sentral di PDIP, mengaku telah memahami risiko yang dihadapi sejak awal saat mengkritisi berbagai kebijakan pemerintahan.
“Sebagai murid Bung Karno, saya sudah siap dengan segala konsekuensi perjuangan ini,” tambahnya sambil mengutip buku Bung Karno karangan Cindy Adams.
Baca Juga: Bashe, Ransomware Terkocak di Dunia Maya?
Di tengah badai politik yang melanda, PDIP mulai bersiap mencari pengganti Hasto. Dua nama yang mencuat adalah Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, dan Ahmad Basarah.
Kedua tokoh ini dinilai memiliki pengalaman mumpuni dalam menggerakkan roda organisasi partai.
“Mereka memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu membawa PDIP melalui tantangan politik ke depan. Di luar dua nama itu, Utut Adianto juga bisa menjadi alternatif,” ujar Karyono Wibowo, Direktur Indonesian Public Institute (IPI).
Menurut Karyono, PDIP membutuhkan Sekjen yang visioner dan mampu menjaga stabilitas partai di tengah tekanan politik, tanpa menciptakan blunder.
Baca Juga: Tiga Hari Hilang di Gunung Agung, Begini Nasib Dua Pendaki yang Tersesat
Tantangan berat di depan mata membutuhkan pemimpin yang fleksibel tetapi tetap berpegang pada prinsip.
Artikel Terkait
Mengenal Limus Sakeureut, Si Siput Telanjang yang Unik di Tanah Sunda
Limus Sakeureut: Fakta, Fungsi, dan Evolusi Si Siput Tanpa Cangkang
Drama Ransomware BRI, Membongkar Klaim Mr Bert!
Hoax Serangan Ransomware Bank BRI, Fakta dan Klarifikasi
Persib Siap Tempur Hadapi Persis Solo di Akhir Tahun
Mengapa Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 1 Belum Keluar? Simak Penjelasannya!
Persib Bidik Kemenangan Manis di Akhir Tahun Melawan Persis Solo
Wisatawan Serbu Purwakarta Saat Nataru 2024 Meski Cuaca Buruk Mengintai
Kepedulian Saepul Bahri Binzein, TKI Purwakarta yang Sakit Kanker Akhirnya Pulang
Dua Pendaki Gunung Agung yang Hilang Akhirnya Ditemukan Selamat