Pemimpin Hizbullah Tewas, Israel Semakin Merajalela

PURWAKARTA ONLINE - Serangan udara Israel pada Jumat, 27 September 2024, telah mengguncang kawasan selatan Lebanon, menghancurkan bangunan-bangunan dan meninggalkan kawah sedalam 20 meter.

Dalam serangan masif tersebut, Israel mengklaim berhasil menewaskan beberapa komandan tinggi Hizbullah, termasuk pemimpin mereka, Hasan Nasrallah.

Kematian Hasan Nasrallah menjadi pukulan besar bagi Hizbullah dan sekutunya, terutama Iran, yang selama ini mendukung perlawanan kelompok tersebut.

Nasrallah dikenal sebagai tokoh sentral dalam pergerakan perlawanan di Timur Tengah.

Baca Juga: Sosok Penuh Kontroversi, Pemimpin Hizbullah yang Ditakuti Israel

Kabar kematian ini, jika dikonfirmasi secara resmi oleh Hizbullah, diprediksi akan mengguncang basis pendukungnya.

Namun, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Hizbullah itu sendiri.

Menurut laporan media, Nasrallah sulit dihubungi, dan seorang sumber yang dekat dengan kelompok itu mengungkapkan bahwa ia selamat dari serangan.

Serangan udara ini bukan yang pertama kali dilancarkan Israel terhadap Hizbullah, namun intensitasnya kali ini mengejutkan banyak pihak.

Baca Juga: Hasan Nasrallah dan Konflik Gaza,Pemimpin Hizbullah Tewas, Apa Dampaknya?

The New York Times melaporkan bahwa sedikitnya 15 bom penghancur dengan berat 2000 pon diledakkan di pinggiran Selatan Beirut.

Bahkan, seorang pejabat senior keamanan Iran menyatakan bahwa Teheran sedang memeriksa situasi ini secara intens.

Para pengamat menilai, serangan ini merupakan eskalasi terbesar Israel sejak Perang Lebanon Kedua pada 2006.