Guru Gembul: Mengapa Kita Harus Berhenti Menyalahkan Konspirasi Global dan Mulai Introspeksi Diri!

photo author
- Selasa, 10 September 2024 | 10:05 WIB
Guru Gembul sampaikan prolog tegas terkait polemik nasab habib (Ba'alawi) di Rabithah Alawiyah, Jakarta. Minggu, 9 September 2024 (Yt. Guru Gembul)
Guru Gembul sampaikan prolog tegas terkait polemik nasab habib (Ba'alawi) di Rabithah Alawiyah, Jakarta. Minggu, 9 September 2024 (Yt. Guru Gembul)

PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Pada Minggu, 9 September 2024, di Rabithah Alawiyah, Guru Gembul menggelar pidato yang mengundang perhatian publik dan menjadi bahan perbincangan hangat.

Dalam kesempatan tersebut, Guru Gembul mendapat giliran pertama dan memanfaatkan 30 menit untuk melontarkan kritik tajam terhadap kebiasaan menyalahkan pihak lain atas kemunduran yang dialami kaum muslimin di Indonesia.

Menurut Guru Gembul, sikap yang sering terlihat adalah menyalahkan elit global, Yahudi, atau Amerika Serikat ketika Indonesia mengalami kemunduran.

Ia menegaskan bahwa mentalitas tersebut tidak produktif.

Baca Juga: Profil Gus Sakti Istri Dari YasminNur, Politisi Muda PAN dari Dapil Jawa Timur VII dikabarkan Bakal jadi Calon Bupati

“Ketika Indonesia tidak maju, kita seringkali menyalahkan konspirasi elit global atau pihak asing seperti Amerika Serikat atau Cina. Namun, bagaimana jika kita introspeksi diri? Apakah mungkin kita yang perlu berubah?” ujar Guru Gembul dengan tegas.

Guru Gembul mengkritik kebiasaan kaum muslimin yang cenderung menyalahkan faktor eksternal alih-alih melakukan introspeksi dan perbaikan diri.

Ia berpendapat bahwa jika Indonesia mengalami carut-marut dan ketergantungan terhadap pihak asing, itu mungkin disebabkan oleh kekurangan dalam diri kita sendiri.

“Jika kita gagal dalam suatu permainan, tidak adil jika kita menyalahkan pemain lain yang lebih bagus. Begitu juga dengan keadaan negara kita. Jika terpuruk, introspeksi diri harus menjadi langkah pertama, bukan hanya menyalahkan pihak luar,” jelasnya.

Baca Juga: Kunci Utama Seorang Gelandang Serang: Tyronne del Pino Bagikan Rahasia di PERSIB TV

Lebih lanjut, Guru Gembul membahas polemik nasab dan sentimen anti-imigran Yaman yang beredar di masyarakat.

Ia menjelaskan bahwa sentimen-sentimen tersebut muncul bukan karena masalah nasab yang dibahas oleh Kiai Imaduddin, tetapi karena adanya ketidakpuasan yang sudah lama mengendap.

“Kiai Imad hanya membuka keran untuk mengkritik tanpa harus mengaitkan dengan keturunan Nabi. Kita harus menyadari bahwa sentimen ini timbul dari bara dalam sekam yang sudah ada sejak lama,” imbuhnya.

Guru Gembul juga menyoroti adanya sentimen anti-komunis dan anti-imigran yang menyebar di masyarakat, dan bagaimana video-video kontroversial memperparah situasi tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X