PURWAKARTA ONLINE - Pada Minggu, 8 September 2024, suasana panas terasa dalam debat yang disiarkan langsung dari Rabithah Alawiyah, ketika Guru Gembul mendapat giliran pertama untuk menyampaikan argumennya.
Dalam sesi yang berdurasi 30 menit, Guru Gembul mengupas tuntas isu sensitif seputar nasab Ba'alawi yang kerap menjadi perdebatan di masyarakat.
Sentimen Sosial vs. Akademis
Guru Gembul membuka dengan menegaskan bahwa perdebatan terkait nasab yang beredar di masyarakat cenderung dilandasi sentimen sosial ketimbang diskusi akademis.
Menurutnya, hanya segelintir orang yang benar-benar memahami atau memiliki akses ke kitab-kitab rujukan, seperti karya Kiai Imad atau literatur dari Rabithah Alawiyah.
Ia menyatakan, “Yang benar-benar berdiskusi terkait masalah akademis dan ilmiah itu jumlahnya sangat sedikit. Yang paling banyak, perdebatan ini didorong oleh sentimen kesukuan, keagamaan, dan golongan.”
Pernyataan ini tampaknya ditujukan untuk memperingatkan bahwa kebanyakan perdebatan yang terjadi bukanlah mengenai esensi ilmiah, melainkan lebih kepada pemahaman emosional yang dipengaruhi oleh identitas kelompok.
Guru Gembul juga menyinggung narasi yang dikeluarkan beberapa pihak dari Rabithah Alawiyah mengenai dugaan adanya "adu domba" dalam polemik ini.
Menurutnya, introspeksi bersama sangat diperlukan untuk mencari solusi.
Awal Mula Polemik di Indonesia
Debat ini semakin menarik ketika Guru Gembul membawa pembicaraan ke awal munculnya polemik nasab di Indonesia.
Sebelum tahun 2000, menurutnya, orang-orang yang mengaku keturunan Nabi sudah ada di berbagai lapisan sosial, dari tukang parfum hingga pejabat tinggi.
Artikel Terkait
Nasab Habib, Kontroversi yang Diduga Memicu Persekusi Kyai di Karawang
Download Tesis Kyai Imad PDF: Mengungkap Polemik Nasab Baalawi yang Kontroversial
Kyai Imad Tantang 20 Pendukung Nasab Ba’alawi Debat di UIN Walisongo
Hasil Tes DNA Sayyid Qori Akhirnya Terungkap, Babak Baru Polemik Nasab Habib
Batal Mendadak! Seminar Nasab Baalawi di UIN Walisongo Semarang Dihentikan Usai Rekomendasi Mabes Polri, Ada Apa?
Diskusi Panas Bahas Nasab Baalawi di UIN Semarang Gagal Digelar, Mabes Polri Turun Tangan
Seminar Nasab Baalawi di UIN Walisongo Semarang Batal Mendadak! Mabes Polri Turun Tangan, Ada Apa Sebenarnya?
Seminar Nasab Ba'alawi Dibatalkan, Prof Henri Subiakto Desak Polri Beri Penjelasan!
Mengejutkan! Diungkap KH Imaduddin Utsman, Ternyata Pihak Ini yang Ingin Seminar Internasional Nasab Ba'alawi di UIN Walisongo Batal
KH Imaduddin Utsman Ungkap Tekanan Rabithah Alawiyah di Balik Pembatalan Seminar Nasab Ba'alawi di UIN Walisongo