Desain Kecurangan Pemilu 2024 Terkuak dalam Film Dirty Vote

photo author
- Selasa, 13 Februari 2024 | 15:00 WIB
Dirty vote hilang dari Youtube (Ist)
Dirty vote hilang dari Youtube (Ist)

Purwakarta Online - Pada tanggal 11 Februari 2024, Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) Indonesia merilis film dokumenter berjudul "Dirty Vote" di kanal YouTube mereka.

Film berdurasi 1 jam 57 menit ini menjadi sorotan utama di tengah masa tenang kampanye Pemilu 2024.

Disutradarai oleh jurnalis investigasi terkenal, Dandhy Dwi Laksono, film ini membongkar desain kecurangan pemilu dari sudut pandang tiga pakar hukum tata negara: Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari.

Dandhy Dwi Laksono, yang lahir pada 29 Juni 1976, merupakan sosok jurnalis Indonesia dengan karier panjang sejak tahun 1990.

Baca Juga: Polling Pilpres 2024, Anies Baswedan Unggul Jauh 82,5 Persen!

Alumnus Sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Bandung, Dandhy telah mengukir prestasi melalui tulisan dan film dokumenter investigatifnya.

Ia terlibat dalam berbagai media, dari tabloid hingga radio dan televisi, sebelum mendirikan Watchdoc pada tahun 2009.

Film Dirty Vote bukanlah karya pertama Dandhy dalam mengkritisi kebijakan pemerintah melalui medium film.

Sebelumnya, ia telah merilis sejumlah film dokumenter seperti "Ketujuh" pada 2014, "Jakarta Unfair" menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017, dan "Sexy Killers" menjelang Pemilu 2019.

Baca Juga: Kakak Kandung Junaedi Meminta Maaf: Update Berita Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara

Nama - Nama di Balik Jokowi  'ATUR' Pemilu Satu Putaran! DIRTY VOTE
Nama - Nama di Balik Jokowi 'ATUR' Pemilu Satu Putaran! DIRTY VOTE (Tangkapan layar dari akun YouTube @Refly Harun)

Ia juga dikenal sebagai Co-Founder Watchdoc dan Koperasi Ekspedisi Indonesia Baru.

Dirty Vote mengungkapkan sejumlah desain kecurangan yang terstruktur sistematis dan masif pada Pemilu 2024.

Film ini membahas beragam aspek, mulai dari pernyataan kontroversial Jokowi mengenai anak-anaknya yang terlibat dalam politik hingga ketidaknetralan pejabat publik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X