Guru Gembul: Elektabilitas Capres Ganjar Pranowo Lemah Gara-gara Pernyataan Megawati!

photo author
- Sabtu, 13 Januari 2024 | 01:13 WIB
Ilustrasi Ganjar Pranowo yang dianggap tidak seberani Jokowi lawan kebijakan partai dan sering dikaitkan dengan sebutan petugas partai yang tunduk pada Megawati. (Instagram @pdiperjuangan)
Ilustrasi Ganjar Pranowo yang dianggap tidak seberani Jokowi lawan kebijakan partai dan sering dikaitkan dengan sebutan petugas partai yang tunduk pada Megawati. (Instagram @pdiperjuangan)

PurwakartaOnline.com - Sebuah polling yang diadakan oleh Guru Gembul Channel baru-baru ini menciptakan gelombang kontroversi terkait elektabilitas calon presiden di Pemilu 2024.

Dalam hasil polling tersebut, terungkap bahwa Mayoritas responden memilih Pak Prabowo sebagai calon presiden terfavorit, dengan 30% suara, diikuti oleh Amin dengan 25%, dan Pak Ganjar dengan 17%.

Namun, hasil polling menjadi semakin menarik ketika Guru Gembul mengajukan pertanyaan hipotetis tentang siapa yang akan dipilih jika hanya wakil presidennya yang dipertimbangkan.

Dalam skenario ini, Pak Mahfud MD mendominasi dengan 42% suara, meninggalkan pesaingnya jauh di belakang.

Kontroversi muncul ketika Guru Gembul menyoroti fakta bahwa Pak Ganjar, yang berada di posisi paling bawah dalam polling awal, justru mendapatkan elektabilitas yang signifikan ketika dikaitkan dengan Pak Mahfud MD.

Baca Juga: Studi Banding KTNA Purwakarta di Bojong, H Ujang Alim: Meningkatkan Kesejahteraan Petani!

Namun, analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa popularitas Pak Ganjar ternyata rendah tanpa dukungan Pak Mahfud.

Ketidaksetujuan terhadap Pak Ganjar tampaknya memiliki akar pada pernyataan kontroversial Ibu Megawati, ketua umum PDIP.

Dalam beberapa kesempatan, Ibu Megawati menyebut Jokowi sebagai "petugas partai," yang kemudian menciptakan persepsi bahwa presiden sekarang ini tidak sepenuhnya independen.

Artikel ini juga membahas dampak pernyataan Ibu Megawati terhadap pemilih, terutama ketika merujuk pada popularitas rendah Jokowi dalam survei sebelumnya yang menyatakan bahwa 68% responden menganggap Ibu Megawati sebagai mantan presiden yang paling tidak disukai.

Baca Juga: Keunggulan Poco X6 Pro - Spesifikasi, Harga, dan Kelebihan Terbaru

Menariknya, artikel ini membahas bagaimana narasi tersebut mempengaruhi pemilih, terutama yang awalnya mendukung Pak Ganjar.

Sejumlah alasan disorot, termasuk kontroversi seputar Piala Dunia, isu kesejahteraan Jawa Tengah, dan pernyataan-pernyataan kontroversial yang muncul di media massa.

Kritik terhadap PDIP dan Ibu Megawati juga ditampilkan dalam artikel ini, dengan menyoroti ketidakmauan untuk melakukan introspeksi terkait dampak pernyataan kontroversial terhadap elektabilitas kandidat mereka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X