Baca Juga: Cara cek izin OJK pinjaman online dan legalitas lembaga keuangan lainnya
Kongres ini antara lain memutuskan untuk menerima konsep baru, yaitu memberi kesempatan kepada golongan khusus untuk menghidupkan kembali bekas organisasinya masing-masing dan terbukalah suatu kesempatan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan lagi satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia dengan keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab. tertanggal 6 September 1951 dicabutlah pengakuan pemerintah bahwa Pandu Rakyat Indonesia merupakan satu-satunya wadah kepanduan di Indonesia, jadi keputusan nomor 93/Bag. A tertanggal 1 Februari 1947 itu berakhir sudah.
Mungkin agak aneh juga kalau direnungi, sebab sepuluh hari sesudah keputusan Menteri No. 2334/Kab. itu keluar, maka wakil-wakil organisasi kepanduan mengadakan konferensi di Jakarta.
Baca Juga: Cara pinjam uang di pegadaian jaminan BPKB!
Pada saat inilah tepatnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi.
Pada 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepanduan sedunia.
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepanduan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia).
Baca Juga: Catat! Begini Cara Menghitung PPN Transaksi Uang Elekronik
Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Dalam peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-10 Ipindo menyelenggarakan Jambore Nasional, bertempat di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10–20 Agustus 1955, Jakarta.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepanduan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar dapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepanduan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957.
Baca Juga: Mata Uang Lokal Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepanduan di Indonesia.
Dengan demikian diharapkan kepramukaan yang ada dapat dipersatukan. Setahun kemudian pada bulan November 1958, pemerintah RI, dalam hal ini Departemen PP dan K mengadakan seminar di Ciloto, Bogor, Jawa Barat, dengan topik "Penasionalan Kepanduan".
Kalau Jambore untuk putra dilaksanakan di Ragunan Pasar Minggu-Jakarta, maka PKPI menyelenggarakan perkemahan besar untuk puteri yang disebut Desa Semanggi bertempat di Ciputat.
Artikel Terkait
Pramuka Kiarapedes awali BUBOS dengan santunan Anak Yatim
Puncak kegiatan BUBOS berbagi 100 Rantang Pramuka di jalan
HITUNG WETON! Kunci Sukses 5 Pasaran Jawa: Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon
Profil lengkap Buya Arrazy Hasyim
Kontroversi Buya Arrazy Hasyim
Pendapat Buya Arrazy Hasyim tentang kemenyan dan wewangian!
Profil lengkap dan Biodata Prilly Latuconsina
Lisa BLACKPINK bikin fans pangling!
Struktur Pangkat Polisi di Indonesia
Profil lengkap dan Biodata Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo dalam kasus Brigjen J dan Bharada E
Demo hari ini, Viking Bobotoh Persib longmarch di Saparua sampai Sulanjana!
Lirik lagu MEMANEN CINTA Emka 9, Dedi Mulyadi