PURWAKARTA ONLINE - Saat ini, sebagaimana penulis, mungkin masih ada yang belum bisa dengan jelas membedakan antara pupuk kompos dengan pupuk kandang.
Meskipun kedua-duanya termasuk kedalam Pupuk Organik, namun terdapat perbedaan signifikan antara Pupuk Kompos dengan Pupuk Kandang.
Dani Suherman dari Pemuda Tani Agrijayabakti, Desa Cibeber Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta memberikan sebuah trik untuk membedakan dan membuktikan apakah pupuk tersebut sudah disebut pupuk kompos atau belum.
Dani Suherman menggunakan media air untuk melarutkan pupuk. Jika pupuk terurai dalam air tanpa ampas, maka pupuk tersebut adalah pupuk kompos.
Selain itu terdapat ciri-ciri Pupuk Kompos lainnya seperti berikut ini:
1. Bau dan aroma pupuk seperti bau tanah tidak lagi berbau kotoran/ sampah
2. Memiliki warna yang kehitaman. Jika masih hijau atau cokelat masih belum memiliki kualitas baik
3. Pupuk yang baik memiliki suhu yang stabil, apabila kita pegang maka rasanya dingin ditangan
4. Tes perkecambahan, apabila diletakkan benih diatas pupuk maka akan tumbuh dengan subur
5. Memiliki tekstur seperti remah, dimana tidak terlalu keras dan mudah terurai.
Baca Juga: 7 Fakta menarik mengenai Go Yoon Jung, Ternyata dia suka traveling dan jago memotret!
Jenis pupuk organik yang sering ditemui di pasar dapat dibagi dua berdasarkan asal bahan bakunya, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos.
Pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan pupuk yang sekilas sama dilihat dari kenampakan fisiknya.
Artikel Terkait
Kisah zaenk petani Legokbarong part 1
Petani Muda, Fauzan Nurhikmah ikuti Mojang Jajaka Purwakarta 2022
Ajak dukung Fauzan Nurhikmah alias Asep Tahu, Zaenx: Kapan lagi anak petani ikut Jajaka Purwakarta?
Petani sukses lahan sempit, KWT Barmulita: hemat sepanjang tahun, tambah penghasilan, berbagi dan sehat!
Dari rahim mereka akan lahir petani-petani tangguh di masa depan
Oknum di Kementan terlibat korupsi pengadaan pupuk, rugikan duit negara Rp12 M dari proyek Rp18 M!
Fauzan Nurhikmah petani asli ikut MOKA 2022 dikonfirmasi KTNA Kiarapedes
Petani teh di Eropa dan India
Purwakarta kirim 14 Petani ke Pra Penas KTNA 2022 di Maros Sulawesi Selatan