Purwakarta Online - Isu ketahanan pangan memang telah menjadi isu global, pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun berbanding terbalik dengan berkurangnya lahan. Alih fungsi lahan, perubahan iklim dan kultur masyarakat yang enggan bertani menjadi tantangan semua pihak akhir-akhir ini.
Pian Ahmad Sopian sebagai Penyuluh Pertanian Swadaya (PPS) menjelaskan dalam menghadapi isu ketahanan di tingkat desa ia lebih mengedapankan kreatifitas dalam bertani. Dalam arti memanfaatkan setiap celah yang bisa menjadi tempat untuk bercocok tanam.
"Misal ada sedikit ruang kosong di depan atau belakang rumah, itu kan bisa ditanami. Untuk skala rumah tangga ini akan sangat membantu. Depan rumah saya saja, di lahan sekecil itu tanaman dikonsumsi olah dua keluarga, juga kadang-kadang dengan tetangga," ujar Iyan kepada Purwakarta Online, Jumat (17/6/2022).
Bahkan menurut Pian, tanpa lahan pun bisa tetap bertani. Misalnya dengan memanfaatkan polybag, polybag bisa disimpan di mana saja, mudah dipindah dan harga serta perawatan relatif mudah dan murah.
"Untuk tanamannya yang sedikit pakai polybag lebih simpel, tidak perlu lahan luas. Bidang 30 cm bisa ditanami," kata Pian.
"Di polybag bisa ditanami bawang daun, seledri, sayuran, bumbu, kangkung, (cabai) rawit, banyak ya," lanjut Pian.
Baca Juga: Penyuluh Pertanian Swadaya berperan penting dalam ketahanan pangan
Sebagai Penyuluh Pertanian Swadaya, Pian pernah membimbing ibu-ibu yang tergabung di KWT untuk bertani menggunakan polybag. Hasilnya, setiap rumah tangga anggota KWT bisa lebih 'tahan guncang' saat harga cabai rawit melonjak naik.
"Waktu harga cengek (cabe rawit) mahal, mereka adem-adem saja. Punya cengek di belakang dan halaman rumah, juga sayuran kebutuhan sehari-hari mereka," pungkas Pian.***
Artikel Terkait
Berteduh di gubuk sawah, dua petani tewas tersambar petir di Sumedang
Kisah zaenk petani Legokbarong part 1
Petani Muda, Fauzan Nurhikmah ikuti Mojang Jajaka Purwakarta 2022
Ajak dukung Fauzan Nurhikmah alias Asep Tahu, Zaenx: Kapan lagi anak petani ikut Jajaka Purwakarta?
Petani sukses lahan sempit, KWT Barmulita: hemat sepanjang tahun, tambah penghasilan, berbagi dan sehat!
Dari rahim mereka akan lahir petani-petani tangguh di masa depan
Rakor TPP Purwakarta dan DPMD bahas Ketahanan Pangan Dana Desa tahun 2022
Fauzan Nurhikmah petani asli ikut MOKA 2022 dikonfirmasi KTNA Kiarapedes
Petani teh di Eropa dan India
Penyuluh Pertanian Swadaya berperan penting dalam ketahanan pangan