Purwakarta Online - Apa kegiatan spesial saat lebaran di daerah anda, Ketupat? Oh itu sudah biasa, di mana-mana ada. Dulag atau menabuh beduk? Itu juga biasa ada di mana-mana.
Tahukah anda, ada yang unik di Ponorogo, Provinsi Jawa Timur unik karena memang hanya satu-satunya di dunia yang merayakan lebaran dengan membuat balon udara raksasa, kemudian tradisi ini juga sudah berlangsung selama lebih dari 500 tahun!
Tradisi balon udara ada sejak jaman Buddha
Sejak jaman masyarakat Ponorogo beragama Buddha, tradisi balon udara sudah ada. Wikipedia menyebut tradisi ini dimulai pada 1496 Masehi, atau abad ke-15. Tetapi dalam masa lebih jauh dari itu, disebutkan bahwa tradisi balon udara telah ada sejak abad ke-7 di daerah Wengker, sejak periode kerajaan Sriwijaya hingga jaman kerajaan Medang.
Baca Juga: Andika Kangen Band melejit kembali usai 'dihina' Tri Suaka dan Zinidin Zidan
Dahulu, masyarakat Ponorogo menyebut kegiatan menerbangkan balon udara ini dengan Umbulan atau Ombolan, artinya adalah menerbangkan seperti bulan. Jadi tradisi balon udara ini melewati banyak jaman, dari jaman Sriwijaya hingga jaman Indonesia.
Pendakwah di periode awal Islam di Ponorogo, Bhatara Kathong mengubah tradisi Buddha ini menjadi tradisi yang bernafaskan Islam. Sejak saat itu tradisi balon Ponorogo diselenggarakan setiap awal bulan Syawal, sekaligus perayaan Idul Fitri atau lebaran.
Filosofi Balon Udara Lebaran
Bermakna terbang dan menguapnya segala dosa, sehingga di hari yang Fitri semuanya kembali ke titik awal, tanpa dosa. Sebagaimana dalam ajaran Islam bahwa idul fitri adalah waktu dimana manusia kembali suci dan diampuninya kesalahan dan dosa seperti bayi yang baru lahir.***
Baca Juga: Gadis cantik Nuri Safitri 3 hari menghilang! Dea Novita: Twitter Pliss do your Magic!
Artikel Terkait
AD ART APDESI - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia
Tugas Caddy Golf adalah memandu, benarkah hanya itu? Yuk kenali lebih dalam!
16 cara merawat anak kucing yang tidak disusui induknya alias ditelantarkan!
Kisah zaenk petani Legokbarong part 1
Sejak zaman Bung Karno hingga kini, CIA patut diwaspadai!
Muhaimin Iskandar: Tidak boleh seorang pejabat merangkap pebisnis!
Puisi tak berjudul, karya Rendra Bagus Cahyono
Pramuka Kiarapedes awali BUBOS dengan santunan Anak Yatim
Puncak kegiatan BUBOS berbagi 100 Rantang Pramuka di jalan
Pesantren Ramadhan SMPN 2 Pasawahan ditutup dengan kegiatan berbagi