Pertandingan pencak Silat
Penyebaran seni beladiri mulai dari suku bangsa melayu Nusantara dan sekitar Indonesia seperti Brunei, Malaysia, dan Singapura, Filipina Selatan, dan Thailand selatan.
Lalu pada daerah Asia Tenggara lebih mengenal istilah silat. Walaupun di Indonesia sendiri, menyebutnya dengan nama pencak silat. Semenjak abad ke-7 masehi, pencak silat sudah muncul lalu menyebar di Kepulauan Nusantara.
Walaupun sebenarnya asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Tetapi dengan adanya kerajaan-kerajaan besar di Nusantara, seperti Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan yang lainnya, memiliki pendekar-pendekar besar. Yang dapat menguasai ilmu bela diri. agar dapat menjadi prajurit kerajaan.
Baca Juga: Dari mana klub sepak bola Indonesia mendapatkan uang? Kenapa para artis mulai terjun di bisnis ini?
Dan pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Pencak silat sendiri mulai berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat. Akhirnya menjadi bagian dari pendidikan bela negara, dalam menghadapi penjajah asing.
Bahkan kita mengenal pahlawan nasional yang ternyata adalah seorang pendekar, yang ikut mengangkat senjata memperjuangkan kemerdekaan. Seperti Pangeran Diponegoro. Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dhien, hingga Cut Nyak Meutia.
Kemudian, sejak tahun 1958 penggunaan istilah pencak silat untuk mempersatukan berbagai aliran seni beladiri tradisional yang berkembang pada Indonesia. Lalu istilah “pencak” digunakan di wilayah Jawa yang mencak yang artinya gerak-tingkah siap bertarung.
Baca Juga: Kenapa muncul iklan sebelum 1000 subscribers atau 4000 jam tayang? Inilah jawabannya!
Sedangkan istilah “silat” untuk wilayah Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan yang memiliki arti olahraga (permainan) yang berdasarkan pada ketangkasan seseorang dalam menyerang dan membela diri, tanpa senjata.
Dan saat ini istilah “pencak” lebih mengarah ke unsur seni serta penampilan keindahan gerakan. Sedangkan “silat” adalah inti ajaran beladiri dalam pertarungan.***
Baca Juga: Pelatihan BUM Desa Purwakarta, peserta sangat puas!
Artikel Terkait
Workshop Kopi Purwakarta 2021
Buka hingga jam 2 dini hari, Sate Maranggi di Situ Wanayasa turun omset saat Ramadhan
Pian Ahmad tidak sabar ingin segera berjualan Kopi Asli Purwakarta di Bazar Ramadhan KNPI Kiarapedes
Lintasarta Siap Dukung Penerapan Digital di Berbagai Sektor
Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi dunia usaha di Purwakarta
43 Peluang usaha di kampung atau di desa
Dagang oncom rancatan emas jadi fenomena kekinian!
Ekonomi Kolaboratif dalam bisnis media ala Agus 'Sulis' Sulitriyono
Mustika Ratu terancam diboikot, Netizen: Ujungnya selalu bermotif ekonomi!
Bang Haji jelaskan sejarah kata 'oteng'