"Puncaknya adalah Halaqoh Internasional. Menjelang 1 abad Nahdlatul Ulama, akan undang 300 kyai dan ulama dari berbagai negara," ujar Kyai Ulil memberi bocoran.
Baca Juga: Aksi Gercep Ansor Bekasi, donasi Rp49 juta untuk korban gempa cianjur
Setelah selesai 250 Halaqoh Fiqih Peradaban di seluruh Indonesia, hasilnya akan direkap dan menjadi bahasan 300 ulama dunia.
"Nanti hasil Halaqoh Fiqih Peradaban di 250 titik di Indonesia ini akan dibawa ke Halaqoh Internasional tersebut," ujar Kyai Ulil.
Halaqoh Internasional tersebut akan membahas masalah-masalah yang dihadapi umat Islam hari ini, terutama masalah yang belum ada dan belum disepakati oleh para ulama di jaman dahulu.
"Dengan harapan akan mendorong ulama dunia menyepakati rumusan dasar (bagaimana berislam di jaman ini)," ujar Kyai Ulil.
Baca Juga: Forum R20 yang diinisiasi Nahdlatul Ulama serukan agama sebagai sumber solusi global!
KH Ulil Abshar Abdalla memberikan contoh, bahwa sebetulnya para ulama belum tegas menyepakati bagaimana bernegara dengan konsep yang baru muncul di jaman ini.
"Contoh apakah kita masih butuh negara khilafah atau tidak? Mau negara nasional atau negara khilafah?" Kyai Ulil memberikan contoh masalah yang perlu dibahas ulama jaman ini.
Contoh selanjutnya adalah bagaimana cara berhubungan dengan minoritas serta bagaimana cara mengatasi radikalisme dalam beragama.
"Bagaimana cara berhubungan dengan minoritas? Bagaimana mengahadapi radikalisme?" pungkas Kyai Ulil.***