PURWAKARTA ONLINE, Wanayasa - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Halaqoh Fiqih Peradaban, Fiqih Siyasah dan Kewarganegaraan dengan tema 'Fiqih Siyasah NU dan Pembentukan Karakter Beragama'.
Acara berlangsung di Gedung Al-Husna, Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, Cipulus, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta hari ini (Rabu, 7/12/2022).
Dengan pembicara diantaranya KH Ulil Abshar Abdalla (Ketua Lakpesdam PBNU), KH Hasbillah Hadamy (Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah), KH Zulfa Musthofa (Wakil Ketua PBNU) dan Dr. Ahmad Ginanjar S (Filolog Islam).
Halaqoh Fiqih Peradaban ini merupakan kegiatan yang digagas oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Menurut salah satu pembicara, yaitu KH Ulil Abshar Abdalla, Kyai Yahya menyampaikan gagasan ini pada Pebruari 2022.
Kemudian mulai dieksekusi pada Agustus 2022, yang mencakup 250 titik lokasi acara di seluruh Indonesia.
"Digagas pada Pebruari tahun ini (2022), mulai dieksekusi Agustus dijadwalkan selesai pada Desember (2022)," ujar Kyai Ulil kepada Purwakarta Online, Rabu (7/12/2022).
Lokasi acara berbasis Pondok Pesantren, mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara.
"250 titik pesantren di seluruh Indonesia, Aceh hingga Nusa Tenggara," lanjut Kyai Ulil
Baca Juga: Konferancab Fatayat NU Kecamatan Kiarapedes, Susi Handayani terpilih jadi ketua baru!
Tujuan dari Halaqoh Fiqih Peradaban ini adalah mengajak para kyai untuk terlibat dalam diskusi ilmiah dalam berbagai bidang keilmuan.
"Untuk mengajak kyai-kyai terlibat diskusi ilmiah dari berbagai latar belakang keilmuan," kata Kyai Ulil.
Adapun cara yang ditempuh salah satunya adalah dengan mendialogkan kitab kuning, agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta sesuai dengan situasi saat ini.