PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Setelah Pertempuran Surabaya yang pada puncaknya berkecamuk pada 10 November 1945, Letnan Jendral Urip Soemohardjo meresmikan Markas Artileri.
Markas ini merupakan bagian dari jawatan persenjataan Markas Besar Tentara (MBT) yang berkedudukan di Yogyakarta pada 4 Desember 1945.
Inilah yang menjadikan tanggal 4 Desember diperingati sebagai Hari Artileri Nasional.
Baca Juga: Rhenald Kasali Kritik PHK Massal Ruangguru: Numpang Exit Lewat Isu Resesi!
Istilah artileri berasal dari bahasa Prancis yaitu kata 'artillerie', yang digunakan untuk menyebut alat berat apapun yang menembakkan proyektil di medan perang.
Istilah ini juga dipakai untuk mendeskripsikan tentara yang tugasnya menjalankan alat-alat tersebut.
Dengan ditemukannya kendaraan terbang pada awal abad ke-20, artileri mulai digunakan juga untuk menyebut senjata darat anti-udara.
Baca Juga: Destinasi Wisata Unggulan Purwakarta, Bukit Cinta terus berbenah tambah berbagai fasilitas!
Artileri adalah bentuk tanah persenjataan darat paling mematikan dan paling efektif, dalam Perang Napoleon, Perang Dunia I dan Perang Dunia II.
sebagian besar kematian disebabkan oleh pertempuran artileri.
Pada tahun 1944, Joseph Stalin mengatakan dalam sebuah pidato yang artileri adalah "Dewa Perang".
Para perwira artileri paling terkenal dalam sejarah mungkin Napoleon.***