PURWAKARTA ONLINE - Ramadan, bulan penuh berkah, sering kali menjadi perhatian dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Baru-baru ini, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan model libur selama bulan Ramadan untuk anak-anak sekolah.
Namun, Gus Yahya menekankan bahwa kebijakan ini harus direncanakan dengan matang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi siswa.
Saran ini menimbulkan beragam tanggapan, terutama terkait dampak libur Ramadan bagi siswa, baik Muslim maupun non-Muslim.
Baca Juga: Kratom: Daun Surga dari Indonesia yang Laku Keras di Pasar Internasional
Gus Yahya: Libur Bukan Sekadar Waktu Istirahat
Gus Yahya menyatakan bahwa libur bukan hanya soal memberi waktu istirahat bagi siswa, tetapi juga harus memiliki tujuan yang jelas.
Dalam pernyataannya, Gus Yahya menggarisbawahi pentingnya merancang model libur yang dapat memberikan pengalaman positif dan mendalam bagi siswa.
“Ramadan itu digunakan untuk apa bagi anak-anak sekolah ini? Apalagi jika melihat siswa non-Muslim, apakah mereka juga libur? Nah, jika ikut libur, untuk apa? Ini juga harus dipikirkan,” jelasnya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya, di Jakarta pada 3 Januari 2024.
Pernyataan Gus Yahya menggugah pemikiran tentang bagaimana kebijakan libur Ramadan dapat diterapkan dengan bijak, mengingat keberagaman agama di Indonesia.
Baginya, libur bukan hanya soal hadir atau tidaknya kegiatan belajar mengajar, melainkan bagaimana waktu libur tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan yang lebih besar, seperti pembelajaran spiritual atau kegiatan positif lainnya.
Baca Juga: Infeksi Pernapasan di China: Peningkatan HMPV dan Penyakit Musim Dingin yang Terkendali
Wacana Libur Sekolah di Bulan Ramadan: Mempertimbangkan Dampaknya
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu), Aris Adi Leksono, juga menanggapi wacana ini dengan menekankan pentingnya kajian lebih dalam terkait dampak libur sekolah selama Ramadan.
Artikel Terkait
Fenomena Viral Baby Putie dan Syakirah, Bagaimana Media Sosial Menyebarkan Konten Sensitif?
Peran Strategis Kantor FSPMI Purwakarta dalam Mendukung Perjuangan Buruh
Serikat Pekerja Batam, UMSK 2025 Harus Segera Ditentukan
KPK Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Tersangka Suap dan Obstruction of Justice
Ayah Baim Wong Dimakamkan di TPU Sirna Sari Purwakarta
Tumpahan Cairan Kimia Caustic Soda di KBB, Ratusan Korban Menuntut Ganti Rugi
Pelantikan Kepala Daerah Pilkada 2024 Diundur Jadi Maret 2025, Ini Alasan dan Dampaknya
Infeksi Pernapasan di China: Peningkatan HMPV dan Penyakit Musim Dingin yang Terkendali
Hasil Babak 1, Bali United vs Persib Bandung Imbang Tanpa Gol
Kratom: Daun Surga dari Indonesia yang Laku Keras di Pasar Internasional