Kisah Perang Bubat, seperti yang diceritakan dalam Pararaton dan Carita Parahyangan, mungkin lebih merupakan representasi simbolis dari ketegangan kekuasaan antara Majapahit dan Sunda.
Terlepas dari benar tidaknya peristiwa tersebut, penting bagi kita untuk selalu mengkritisi sumber-sumber sejarah dengan seksama.
Seperti yang disampaikan oleh Mas Asisi, sejarah tidak hanya tentang apa yang tercatat, tetapi juga tentang bagaimana kita menafsirkan dan memahaminya.
Perang Bubat akan selalu menjadi bagian menarik dari sejarah Nusantara—baik sebagai tragedi politik, mitos, atau manipulasi.
Kini, tugas kita adalah menggali lebih dalam dan memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik kisah yang telah hidup selama berabad-abad ini.***
Artikel Terkait
Dyah Pitaloka Citraresmi: Legenda Perang Bubat dan Simbol Harga Diri Masyarakat Sunda!
Perang Bubat: Epik Romansa dan Konflik Kekuasaan antara Kerajaan Sunda dan Majapahit
Puteri Kerajaan Sunda Dyah Pitaloka Citraresmi: Tragedi Sejarah dan Politik Majapahit di Balik Perang Bubat
Kontroversi Sejarah Perang Bubat: Telaah Kitab Pararaton
Sejarah Keturunan Prabu Siliwangi, Perjalanan Panjang Kasepuhan Ciptagelar
Tragedi Bubat dan Kisah Kerajaan Pajajaran: Jejak Siliwangi hingga Kehancuran
Mengejutkan, Inilah kisah Raden Walangsungsang: Pionir Cirebon dan Putra Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi: Legenda Raja Pajajaran, Sosok Toleran dalam Sejarah dan Budaya Jawa Barat yang Abadi
20 Strategi Perang Prabu Siliwangi, Rahasia Taktik Canggih yang Mengubah Sejarah Sunda
Strategi Perang Prabu Siliwangi, Warisan Kemiliteran Sunda yang Masih Relevan