Strategi Perang Prabu Siliwangi, Warisan Kemiliteran Sunda yang Masih Relevan

PURWAKARTA ONLINE - Sejak lama, Prabu Siliwangi dikenal sebagai sosok yang tidak hanya melegenda dalam cerita rakyat Sunda tetapi juga dihormati sebagai pemimpin militer yang cerdik dan strategis.

Di balik kepemimpinan dan kehebatannya dalam perang, tersimpan sebuah kumpulan strategi militer yang tak hanya menjadi pelajaran sejarah, tetapi juga memiliki relevansi yang menarik hingga saat ini.

Lembar-lembar bersejarah yang dikenal sebagai Sangyang Siksakandang Karesian (SSK) menyimpan catatan berharga tentang strategi-strategi ini.

Ditulis pada tahun 1518, naskah ini kini disimpan di Museum Pusat dengan kode Kropak 630, dan menjadi referensi utama dalam mempelajari strategi perang era Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Ki Balap: Ulama Sunda dengan Dakwah Unik, Lucu, dan Penuh Hikmah yang Tak Terlupakan di Era 70-80an

Strategi Perang yang Tak Lekang oleh Waktu

Dalam naskah tersebut, terdapat 20 strategi militer yang mencerminkan kecerdasan dan inovasi Prabu Siliwangi dalam menghadapi musuh.

Meskipun ditulis berabad-abad yang lalu, beberapa prinsip dan tekniknya masih relevan dengan konteks modern.

Berikut adalah beberapa strategi utama yang menggambarkan bagaimana Prabu Siliwangi memanfaatkan keahlian taktik untuk mencapai kemenangan.

1. Makarabihwa: Mengalahkan Musuh Tanpa Bertempur

Strategi ini menekankan pentingnya merusak kekuatan musuh dari dalam sebelum perang dimulai.

Melalui pengaruh dan subversi, musuh dapat dikalahkan tanpa harus bertempur secara langsung.

Konsep ini menggarisbawahi kekuatan dari operasi intelijen dan perang psikologis, yang terus digunakan dalam strategi militer modern.

Baca Juga: Persib Bandung Siap Hadapi Drawing ACL Two 2024/2025 di Kuala Lumpur