Mengejutkan, Inilah kisah Raden Walangsungsang: Pionir Cirebon dan Putra Prabu Siliwangi

photo author
- Kamis, 6 Juni 2024 | 08:11 WIB
ilustrasi Babad Cirebon, Raden Walangsungsang Boga Ajian Kopeah Waring, warisan ti resi nagagini nu ngageugeuh di gunung sumbing
ilustrasi Babad Cirebon, Raden Walangsungsang Boga Ajian Kopeah Waring, warisan ti resi nagagini nu ngageugeuh di gunung sumbing

PURWAKARTA ONLINE - Raden Walangsungsang, yang juga dikenal dengan berbagai nama seperti Ki Somadullah, Haji Abdullah Iman, Pangeran Cakrabuana, dan Embah Kuwu Sangkan, adalah tokoh bersejarah penting di Jawa Barat.

Putra Prabu Siliwangi dari Nyi Subang Larang ini tidak hanya menjadi figur sentral dalam sejarah Kerajaan Pajajaran, tetapi juga sebagai pendiri awal dari kota Cirebon.

Perjalanan Hidup Raden Walangsungsang

Raden Walangsungsang memiliki dua saudara kandung, yaitu Nyai Mas Rara Santang dan Pangeran Raja Sagara. Ketiga saudara ini memainkan peran krusial dalam pembangunan pedukuhan Cirebon, yang kini telah berkembang menjadi salah satu kota penting di Jawa Barat.

Baca Juga: Usaha Ibu Nani di Desa Mekarsari Tumbuh karena Disiplin Hadir ke Kumpulan BTPN Syariah

Menurut Naskah Mertasinga, Raden Walangsungsang memutuskan untuk meninggalkan istana karena kecewa terhadap perlakuan ayahnya, Prabu Siliwangi, kepada ibunya. Bersama dengan adiknya, Rara Santang, Walangsungsang memulai perjalanan yang kelak menorehkan sejarah besar bagi Cirebon.

Kontribusi dalam Pendirian Cirebon

Bersama Rara Santang, Raden Walangsungsang berperan dalam mendirikan cikal bakal kota Cirebon. Dedikasi dan kerja keras mereka dalam membangun pedukuhan ini menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga dalam sejarah pembentukan daerah tersebut.

Keluarga dan Keturunan

Berdasarkan berbagai sumber sejarah, Raden Walangsungsang menikah dengan dua wanita dan memiliki sepuluh anak, terdiri dari delapan perempuan dan dua laki-laki.

Baca Juga: All New Honda BeAT 2024: Lebih Ringan, Lebih Canggih, dan Lebih Efisien!

Salah satu istrinya adalah Nyimas Indang Geulis, yang melahirkan putri Pakungwati. Putri Pakungwati kemudian menikah dengan Sunan Gunung Jati, salah satu Wali Songo yang sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di Jawa.

Peninggalan dan Pengaruh

Raden Walangsungsang bukan hanya sekadar tokoh sejarah, tetapi juga seorang pionir yang meletakkan dasar bagi perkembangan Cirebon.

Keturunannya, terutama melalui pernikahan putri Pakungwati dengan Sunan Gunung Jati, memperkuat pengaruh keluarga ini dalam sejarah Cirebon dan penyebaran Islam di Jawa Barat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: Wikipedia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X