Strategi Perang Prabu Siliwangi, Warisan Kemiliteran Sunda yang Masih Relevan

photo author
- Sabtu, 17 Agustus 2024 | 06:05 WIB
Peta Kerajaan Pajajaran (Facebook Metropolitan Kota Cirebon)
Peta Kerajaan Pajajaran (Facebook Metropolitan Kota Cirebon)

2. Katrabihwa: Pembagian Posisi Pasukan

Strategi ini mencakup pembagian posisi pasukan dengan berbagai jenis senjata, seperti panah dan tombak, untuk memaksimalkan efisiensi serangan.

Ini mencerminkan pentingnya koordinasi dan perencanaan yang matang dalam setiap operasi militer.

3. Lisangbihwa: Motivasi Pasukan

Sebelum perang dimulai, Panglima Perang mengumpulkan pasukan untuk membangkitkan semangat juang.

Motivasi dan semangat juang merupakan faktor kunci dalam perang, yang masih relevan hingga hari ini dalam membentuk moral dan keberanian tentara.

Baca Juga: Peringatan BMKG Soal Megathrust: Ancaman Besar Setelah Gempa Nankai Jepang, Selat Sunda dan Mentawai-Siberut Jadi Sorotan

4. Singhabihwa: Penetrasi Mental Musuh

Menggunakan tim kecil untuk memasuki barisan musuh dan mempengaruhi mental mereka adalah strategi yang menunjukkan betapa pentingnya perang psikologis.

Ini adalah teknik yang banyak digunakan dalam operasi intelijen modern untuk merusak semangat musuh.

5. Garudabihwa: Serangan Terencana dan Penyebaran

Strategi ini melibatkan pembagian pasukan menjadi kelompok-kelompok kecil yang menyerang secara bersamaan dan kemudian menyebar lagi.

Teknik ini mengajarkan tentang pentingnya koordinasi dan tempo serangan dalam mencapai kemenangan.

Baca Juga: Sejarah Pertempuran Medan Area: Perlawanan Heroik Pemuda Medan Melawan Sekutu dan NICA Demi Mempertahankan Kemerdekaan

6. Cakrabihwa: Penyusupan dan Penyembunyian Senjata

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X