Purwakarta Online - Pada akhir tahun 1970-an hingga awal 1980-an, ketika pesantren masih menjadi pusat spiritual dan intelektual masyarakat Indonesia, muncul seorang sosok yang menjadi legenda di dunia dakwah di Jawa Barat.
Sosok itu dikenal dengan julukan "Ki Balap" atau "Kyai Balap," seorang penceramah kondang yang mampu menghipnotis para pendengarnya dengan gaya dakwah yang unik dan menghibur.
Siapakah Ki Balap?
Ki Balap, yang memiliki nama asli K.H. Mochammad Arief Sholeh, lahir dan besar di Dusun Cemplang, Desa Cibatok, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sejak muda, beliau dikenal sebagai seorang ulama yang cerdas dan memiliki karisma yang kuat.
Namun, yang membuatnya benar-benar istimewa adalah gaya dakwahnya yang berbeda dari kebanyakan kyai pada masa itu.
Baca Juga: ASN Purwakarta Gantung Diri: Kesulitan Ekonomi Diduga Motif, Mengingat Kasus Serupa Mei 2024
Gaya Dakwah yang Unik dan Menghibur
Dikenal dengan gaya dakwah yang mendekati pola cerita Abah Kabayan, Ki Balap menggabungkan unsur-unsur humor, cerita klasik, dan pesan moral dalam setiap ceramahnya.
Ia seringkali menggunakan bahasa Sunda dalam berceramah, dengan cara yang mirip mendongeng, menyelipkan nadzoman atau syair-syair khas Sunda, serta menyelipkan puji-pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Gaya mendongengnya sangat khas, dengan memadukan kisah-kisah klasik yang dimodifikasi sedemikian rupa, sehingga tetap mengandung nilai-nilai dakwah yang mendalam, namun disajikan dengan selera humor yang tinggi.
Ceramah-ceramahnya tidak hanya menghibur, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam bagi para pendengarnya.
Tidak heran jika banyak santri, kyai, dan ustadz dari generasi 70-an dan 80-an di Jawa Barat yang sering meniru gaya dakwah Ki Balap.
Baca Juga: UPDATE Persekusi Brutal Terhadap Rombongan Kyai NU di Karawang
Artikel Terkait
Misteri Zona Megathrust: Ancaman Gempa Dahsyat yang Mengintai Indonesia
Persekusi Brutal Terhadap Kyai NU di Rengasdengklok, Anton Charliyan: Perlu sikap tegas dari aparat penegak hukum
Persekusi Brutal Terhadap Kyai NU di Rengasdengklok, Ketidakadilan yang Mengguncang Masyarakat Karawang
UPDATE Persekusi Brutal Terhadap Rombongan Kyai NU di Karawang
Tragis: ASN Purwakarta Bunuh Diri Diduga Karena Kesulitan Ekonomi, Kasus Serupa Terulang dari Mei 2024
ASN Purwakarta Gantung Diri: Kesulitan Ekonomi Diduga Motif, Mengingat Kasus Serupa Mei 2024
Tren Bunuh Diri di Purwakarta, Fenomena Mengerikan yang Terus Terjadi Hampir Setiap Bulan
Tren Bunuh Diri di Purwakarta: Kasus Meningkat, Dari PNS Hingga Pemuda, Apa Penyebabnya?
Menunggu Waktu, Kekhawatiran Indonesia Hadapi Ancaman Gempa Megathrust dan Potensi Tsunami Besar
Klarifikasi dan Kesiapan Indonesia Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust