Tragedi Bubat dan Kisah Kerajaan Pajajaran: Jejak Siliwangi hingga Kehancuran

photo author
- Minggu, 31 Maret 2024 | 21:05 WIB
Perang Bubat, kisah panjang Kerajaan Majapahit dan Sunda (Tangkapan layar YouTube Catatan Media)
Perang Bubat, kisah panjang Kerajaan Majapahit dan Sunda (Tangkapan layar YouTube Catatan Media)

Namun, melalui perjuangan yang panjang, Sanjaya, cucu Wastu Kencana, berhasil menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Galuh.

Baca Juga: Apple Dituduh Monopoli Industri dan Pasar Smartphone oleh Departemen Kehakiman AS dan 16 Jaksa Negara Bagian

Arti Julukan Siliwangi

Dalam kisah ini, muncul julukan Siliwangi yang menjadi sorotan.

Siliwangi bukanlah nama resmi atau gelar, melainkan julukan bagi para pengganti Prabu Wangi, yang diyakini oleh beberapa ahli berasal dari kata "silih" yang berarti pengganti, dan "wangi" yang melambangkan keharuman.

Julukan ini digunakan untuk menghormati para pemimpin yang dianggap memancarkan keharuman di tengah masyarakat.

Puncak Kesatuan: Sri Baduga Maharaja

Puncak dari perjuangan dinasti adalah saat Sri Baduga Maharaja, atau yang lebih dikenal dengan julukan Siliwangi, berhasil menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Galuh.

Dengan kepemimpinan yang kuat, Sri Baduga Maharaja mengukuhkan kekuasaannya dan memindahkan pusat pemerintahan ke Pakuan, mengawali masa keemasan Kerajaan Pajajaran.

Baca Juga: Realme C65: Ponsel Terbaru dengan Desain Baru dan Spesifikasi Unggulan

Dari kisah yang memikat ini, kita memahami bahwa Kerajaan Pajajaran adalah hasil dari perjalanan panjang dinasti yang dipenuhi dengan konflik dan perjuangan.

Dengan julukan Siliwangi, para pemimpin tersebut dianggap sebagai pilar keharuman dan keadilan di tengah masyarakat.

Kesatuan antara Kerajaan Sunda dan Galuh di bawah kepemimpinan Sri Baduga Maharaja menjadi tonggak bersejarah bagi Kerajaan Pajajaran.

Dengan demikian, cerita Kerajaan Pajajaran bukan hanya sekadar legenda, tetapi juga sebuah warisan berharga yang membentuk identitas budaya dan sejarah Indonesia.***

*Artikel ini ditulis dengan menggali data-data sejarah yang tersedia dan mengemasnya secara menarik untuk pembaca, dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam mengenai Kerajaan Pajajaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X