Dampak Islamisasi pada Sistem Pendidikan di Kerajaan Pajajaran: Integrasi Ilmu Agama dan Umum

Purwakarta Online - Islamisasi di Kerajaan Pajajaran memiliki dampak yang signifikan, terutama pada sistem pendidikan.

Pengaruh dari Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon, yang berdekatan dengan Pajajaran, membawa pertukaran budaya dan nilai-nilai Islam.

Salah satu penguasa Pajajaran yang memainkan peran kunci dalam Islamisasi adalah Prabu Siliwangi, yang mengadopsi Islam pada abad ke-15.

Integrasi Nilai-nilai Islam dalam Kehidupan Pajajaran

Konversi Prabu Siliwangi ke Islam bukan hanya perubahan individu, tetapi menciptakan transformasi mendalam dalam masyarakat.

Seni, arsitektur, dan tatanan sosial masyarakat Pajajaran mencerminkan pengaruh Islam.

Motif-motif Islam hadir dalam seni ukir, lukis, dan musik. Arsitektur masjid, pesantren, dan makam mencerminkan identitas Islam.

Baca Juga: Jokowi Effect: Ganjar Pranowo Tumbang di Kandang, Gara-gara Nasihat Bambang Pacul Diabaikan!

Sunan Gunung Jati: Agen Perubahan Islam di Jawa Barat

Peran Sunan Gunung Jati, keponakan Pangeran Cakrabuana, dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat tidak dapat diabaikan.

Dengan pendekatan sosial budaya, Sunan Gunung Jati membantu membangun Masjid Agung Sang Cipta Rasa di Cirebon pada 1489, menjadi pusat dakwah yang memengaruhi wilayah sekitarnya.

Dalam upaya damai, Sunan Gunung Jati merebut Banten dan mengusir Portugis, mengislamkan masyarakat yang sebelumnya beragama Hindu.

Peran Ulama dan Pesantren dalam Islamisasi

Dalam proses Islamisasi, ulama dan pesantren memiliki peran sentral.