Dengan slogan “Ayo Nandur, Nandur, dan Nandur”, Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur buat ikut bergerak menjaga alam.
“Lingkungan yang sehat jadi fondasi ekonomi yang adil dan berkelanjutan,” tambahnya.
Festival Mangrove VIII: Dari Tanam Pohon sampai Edukasi Anak Sekolah
Festival kali ini bukan cuma soal tanam pohon.
Ada juga pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, edukasi lingkungan untuk pelajar, hingga pameran hilirisasi produk mangrove.
Bahkan, tersedia pengobatan gratis dan kampanye gaya hidup rendah emisi, lengkap banget buat acara yang memadukan edukasi, aksi, dan inspirasi.
Bupati Bangkalan Lukman Hakim, Laksamana Muda TNI Ali Triswanto (Dankodaeral V Surabaya), dan Dirjen PDASRH KLHK Dyah Murtiningsih juga ikut nandur bareng.
Baca Juga: Proyek Imah Hejo: Pertanian Terpadu Skala Kecil di Pedesaan Purwakarta
Jatim Punya Mangrove Terluas di Pulau Jawa
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024, Jawa Timur memiliki mangrove seluas 30.839 hektare, atau hampir separuh dari total di Pulau Jawa!
Angka ini bahkan naik sekitar 3.618 hektare sejak 2021, bukti nyata komitmen pemerintah provinsi dalam menjaga kawasan pesisir.
Kepala Dinas Kehutanan Jawa Timur, Jumadi, menjelaskan bahwa pada 2025 pihaknya menargetkan rehabilitasi mangrove dan ekosistem pendukungnya seluas 85 hektare.
“Potensi serapan karbonnya bisa mencapai 3.435 ton CO₂ ekuivalen, kontribusi nyata menuju target Net Zero Emission 2060,” ujarnya.
Baca Juga: Barang Bukti Uang Miliaran Terungkap, KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
Musisi dan Alam: Dua Dunia yang Bisa Jalan Bareng