Kenapa Cangkok Bisa Gagal? Ini Rahasianya Kalau Kambium Tidak Dikerok!

photo author
- Minggu, 26 Oktober 2025 | 18:41 WIB
Muhamad Fahri Husaeni, peserta Purwakarta Online Academy (POA) sedang praktik mencangkok jeruk (25/10/2025). Cangkok bisa gagal jika kambium tak dikerok. Simak penjelasan ilmiah mudah dipahami. (Dok. PURWAKARTA ONLINE)
Muhamad Fahri Husaeni, peserta Purwakarta Online Academy (POA) sedang praktik mencangkok jeruk (25/10/2025). Cangkok bisa gagal jika kambium tak dikerok. Simak penjelasan ilmiah mudah dipahami. (Dok. PURWAKARTA ONLINE)

PURWAKARTA ONLINE - Saat kemarin POA praktik mencangkok tanaman jeruk nipis (Sabtu, 25/10/2025), beberapa kali saya dan instruktur mengingatkan teman-teman POA, "Jangan lupa kerok kambiumnya, ya!”

Kambium yang saya maksud adalah "lendir" yang terletak di antara kulit dan kayu. Saat kulit dikupas, kayunya akan terasa seperti berlendir, teksturnya licin atau lengket.

Sekilas, mengerok lendir ini kedengarannya seperti langkah kecil yang bisa saja dilewatkan. Tapi ternyata, bagian kecil bernama kambium ini memegang peran sangat besar dalam keberhasilan cangkok. 

Sebagai petani, suka meneliti dunia tanaman dan fisiologinya, dan saya ingin menjelaskan dengan bahasa yang mudah: apa sih sebenarnya fungsi kambium, dan kenapa harus dikerok saat mencangkok?

Apa Itu Kambium?

Kambium adalah lapisan tipis dan aktif di antara kulit dan kayu pohon yang membuat batang tumbuhan menjadi besar.

Lapisan ini tidak ditemukan pada semua tumbuhan, melainkan pada tumbuhan berkeping dua (dikotil) dan tumbuhan berkayu lainnya.  

Kambium merupakan bagian pohon yang terus-menerus membelah diri. Pembelahan ini menciptakan sel-sel baru ke dua arah: 

  • Ke dalam: Membentuk jaringan kayu baru (xilem) yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
  • Ke luar: Membentuk jaringan kulit baru (floem) yang berfungsi mengangkut nutrisi hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 

Menurut ensiklopedia ilmiah Britannica, kambium berfungsi membentuk pembuluh baru untuk mengangkut air, mineral, dan hasil fotosintesis.

Sementara riset terbaru di jurnal Frontiers in Plant Science menjelaskan, aktivitas kambium diatur oleh hormon auksin dan sitokinin, dua zat yang juga memengaruhi pertumbuhan akar.

Kenapa Kambium Harus Dikerok Saat Mencangkok?

Secara sederhana, mengerok kambium berarti memutus jalur transportasi makanan (floem) dari daun ke akar.

Tujuannya bukan untuk menyakiti tanaman, melainkan mengatur aliran zat makanan dan hormon agar terkonsentrasi di area luka.

Ketika aliran itu terhenti, gula hasil fotosintesis dan hormon pertumbuhan (terutama auksin) akan menumpuk di daerah cangkok.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Britanica.com, sciencedirect.com, PubMed, Frontiers in Plant Science

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X