Pelatihan Petani Kopi Pusakamulya, Petani Belajar Produksi Pupuk Organik Mandiri

photo author
- Jumat, 19 September 2025 | 11:28 WIB
Petani kopi Desa Pusakamulya ikuti pelatihan produksi pupuk organik mandiri. Kepala Desa dukung penuh upaya kemandirian petani untuk tingkatkan ekonomi. Jumat, 19 September 2025. (Dok. Pemdes Pusakamulya/Riris Fatma Oktaarthamevia-De Trias Alsaleh)
Petani kopi Desa Pusakamulya ikuti pelatihan produksi pupuk organik mandiri. Kepala Desa dukung penuh upaya kemandirian petani untuk tingkatkan ekonomi. Jumat, 19 September 2025. (Dok. Pemdes Pusakamulya/Riris Fatma Oktaarthamevia-De Trias Alsaleh)

PURWAKARTA ONLINE – Suasana Aula Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta terasa berbeda pada Jumat (19/9/2025).

Puluhan petani kopi berkumpul mengikuti Pelatihan Petani Kopi 2025 yang dibiayai dari Dana Desa tahun anggaran 2025.

Fokus pelatihan kali ini adalah keterampilan memproduksi pupuk organik secara mandiri, sebuah langkah strategis untuk mendukung kemandirian petani.

Pelatihan dibuka langsung oleh Kepala Desa Pusakamulya, Hj. Nunung Rahayu. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya inovasi dalam pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Koperasi Giri Pusaka Purwakarta Ikuti Sosialisasi GoAML, Siap Terapkan Transparansi Keuangan

“Kami mendukung penuh upaya warga desa dalam membangun ekonomi sesuai potensi, terutama di sektor pertanian kopi. Dengan membuat pupuk organik sendiri, petani akan lebih mandiri dan biaya produksi bisa ditekan,” ujar Hj. Nunung.

Sesi materi disampaikan oleh praktisi kopi lokal, Mardani Dika Kusuma, bersama dua pemateri lainnya.

Setelah sesi teori di aula, para peserta diajak praktik langsung di lapangan, tepatnya di Villa Poesaka, Dusun Parakanceuri.

Di sana, para petani belajar membuat pupuk organik dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar mereka.

Baca Juga: CoreLab Promedia 2025 Hadir di Unesa Surabaya, Bekali Mahasiswa Jadi Content Creator Andal

Perwakilan Kecamatan Kiarapedes, Ridwan, SH., M.AP., yang hadir dalam acara tersebut, memberikan arahan agar kegiatan tidak hanya berhenti di budidaya, tetapi juga menyentuh sektor hilir hingga pemasaran.

“Kami berharap aktivitas budidaya ini bisa berlanjut sampai tahap hilirisasi, sehingga hasil kopi Pusakamulya bisa lebih bernilai dan menjangkau pasar yang lebih luas,” tegas Ridwan.

Pendamping Lokal Desa (PLD), Enjang Sugianto, yang hadir mendampingi, menjelaskan bahwa forum ini menjadi sarana aspirasi petani.

Hasil usulan akan dirumuskan oleh Gapoktan Pusaka Mandiri yang dipimpin oleh Asep Rahmat Saleh Setiaji, SH., bersama Mardani Dika Kusuma.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X