Inilah 5 OPT Serang Kebun Teh Barong Mulya Purwakarta, Helopeltis hingga Jamur Akar Bikin Petani Resah

photo author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 14:23 WIB
Pucuk daun teh terkena serangan Helopeltis di kebun Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta (Kamis, 17/7/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)
Pucuk daun teh terkena serangan Helopeltis di kebun Kelompok Tani Barong Mulya, Desa Pusakamulya, Kiarapedes, Kabupaten Purwakarta (Kamis, 17/7/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

Gejala berupa bercak pada daun yang membengkak dan berubah bentuk.

Penyakit ini membutuhkan penanganan cepat agar tidak menyebar ke seluruh kebun.

5. Kutu Putih (Planococcus citri)

Kebun teh Kelompok Tani Barong Mulya terkena serangan kutu putih. Petugas POPT dari Disbun Jabar (Kamis, 17/7/2025) melakukan pengamatan berkala.
Kebun teh Kelompok Tani Barong Mulya terkena serangan kutu putih. Petugas POPT dari Disbun Jabar (Kamis, 17/7/2025) melakukan pengamatan berkala. (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

Kutu putih menyerang bunga, buah, pucuk, dan daun.

Serangga kecil ini mengeluarkan embun madu yang memicu pertumbuhan jamur jelaga berwarna hitam pada tanaman.

Daun dan tunas yang diserang akan mengering dan gugur.

Kehadiran kutu putih biasanya ditandai pula dengan kemunculan semut yang tertarik pada embun madunya.

Ketua Poktan Barong Mulya, Saepudin, menyampaikan bahwa selain lima OPT tersebut, di kebun lain wilayah Anember ditemukan pula serangan jamur akar.

Serangan jamur ini sangat membahayakan karena menyerang sistem perakaran tanaman teh.

Pengamatan POPT disambut hangat oleh Sekretaris Poktan Barong Mulya, Pian Ahmad Sopian, yang turut mendampingi proses pengecekan lapangan.

Langkah Penanganan

Lima OPT serang kebun teh Poktan Barong Mulya Purwakarta. Petugas POPT dari Disbun Jabar lakukan pengamatan di lapangan (Kamis, 17/7/2025).
Lima OPT serang kebun teh Poktan Barong Mulya Purwakarta. Petugas POPT dari Disbun Jabar lakukan pengamatan di lapangan (Kamis, 17/7/2025). (Dok. PURWAKARTA ONLINE/Enjang Sugianto)

Tim POPT menekankan pentingnya pengendalian terpadu.

Pestisida tetap direkomendasikan, namun penggunaannya harus tepat sasaran, sesuai dosis, dan memperhatikan waktu aplikasi agar tidak menimbulkan resistensi atau kerusakan lingkungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X