Imago betina biasanya menyerang lebih luas dibanding jantan, dan meletakkan telur di batang atau tangkai daun.
2. Empoasca (Kutu Loncat Daun)
Empoasca spp., seperti Empoasca vitis, menyerang pucuk teh dan menyebabkan tepi daun menguning, menggulung, layu, dan tampak seperti terbakar (hopperburn).
Serangan berat dapat menurunkan hasil teh hingga 50 persen. Gejala ringan ditandai dengan klorosis, sedang dengan daun keriting, dan berat bila semua daun muda kering serta ditemukan banyak nimfa dan imago.
Laspeyresia leucostoma atau ulat penggulung pucuk teh membuat daun menggulung dan melipat diri di dalamnya.
Larva kemudian memakan bagian dalam daun.
Serangan ulat ini mengganggu pertumbuhan tunas teh.
Pengendalian bisa dilakukan dengan pemetikan pucuk yang terinfeksi, pelepasan musuh alami seperti Apanteles, atau aplikasi insektisida yang terdaftar.
4. Cacar Daun (Exobasidium vexans)
Cacar daun disebabkan oleh cendawan Exobasidium vexans.
Penyakit ini sangat merugikan karena mampu menurunkan produksi pucuk basah hingga 50 persen.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto Temui Vladimir Putin, Bahas Kerja Sama BRICS di Sektor Pertanian dan Energi
Petani Purwakarta Siap Meriahkan HUT Bhayangkara 1 Juli 2025 di Monas Jakarta
Ketua KTNA Purwakarta: Polri Bersama Kita, Penyangga Ketahanan Pangan Nasional!
Petani Purwakarta Siap Meriahkan HUT Bhayangkara 2025, Didampingi Polres dan Dinas Terkait
Petani Purwakarta Dukung HUT Bhayangkara 2025, Latihan di Monas Diterjang Panas dan Hujan
Petani Ikut Parade HUT Bhayangkara 2025 di Monas, Kapolri dan Presiden Prabowo Dijadwalkan Hadir
Uji Kesabaran Pak Polisi! Petani Latihan Baris-Berbaris Jelang HUT Bhayangkara 2025 di Monas Jakarta
Manfaat Teh Hijau sebagai Anti Penuaan: Rahasia Awet Muda Berdasarkan Penelitian Ilmiah
Festival Kopi Purwakarta 2025 Hadir Lagi! Koperasi Petani Diresmikan, Ada Workshop dan Diskusi Kopi
5 OPT Serang Kebun Teh Barong Mulya Purwakarta, Petugas Disbun Rekomendasikan Ini!