Purwakarta Online - Pernahkah kamu berpikir, bagaimana awal mula sapi bisa menjadi bagian penting dari kehidupan manusia? Dari dagingnya, susunya, hingga tenaganya—sapi benar-benar hewan multifungsi. Tapi sebelum mereka nyaman hidup di kandang, sapi dulunya adalah satwa liar yang hidup bebas di alam. Yuk, kita telusuri sejarah panjang sapi dari masa purba hingga jadi hewan ternak modern!
Sapi Zaman Dulu: Turunan dari Aurochs
Sapi modern (Bos taurus dan Bos indicus) berasal dari aurochs (Bos primigenius), sejenis banteng liar besar yang hidup di berbagai wilayah Eropa, Asia, dan Afrika. Aurochs ini bukan main-main, tingginya bisa mencapai 1,8 meter di pundak dan dikenal galak serta kuat.
Aurochs pertama kali dijinakkan sekitar 10.000 tahun lalu di wilayah Timur Tengah (kawasan yang sekarang dikenal sebagai Turki dan Irak) dan anak benua India.
Proses domestikasi ini kemungkinan besar dilakukan oleh manusia yang mulai menetap dan bercocok tanam, sehingga mereka butuh hewan yang bisa membantu membajak tanah, menghasilkan susu, dan tentunya sumber daging.
Domestikasi: Perjalanan Menjadi Hewan Ternak
Domestikasi sapi bukan perkara mudah. Dibutuhkan ratusan tahun seleksi dan pembiakan agar sifat-sifat liar aurochs bisa berubah menjadi lebih jinak dan bermanfaat bagi manusia.
Ada dua garis keturunan besar sapi domestik:
Bos taurus - sapi dari wilayah Eropa dan Timur Tengah, biasanya jenis sapi perah dan pedaging.
Bos indicus - sapi dari India yang dikenal tahan panas dan digunakan di daerah tropis (seperti Indonesia).
Proses domestikasi ini mengubah perilaku, ukuran tubuh, hingga sistem pencernaan sapi agar bisa lebih efektif memanfaatkan pakan yang diberikan manusia.
Mengapa Sapi Dijadikan Hewan Ternak?
Ada banyak alasan mengapa sapi menjadi favorit di dunia peternakan:
Artikel Terkait
Pertanian Teh Rakyat di Purwakarta Terancam Punah, LPPNU Temukan Masalah Serius
Daun Rambutan Berguguran? Ini Penyebab dan Solusinya!