Prabu Siliwangi Menganut Agama Apa? Fakta Historis dan Jejak Spiritualitas Sang Raja Sunda
PURWAKARTA ONLINE - Pertanyaan tentang Prabu Siliwangi menganut agama apa? selalu muncul dari generasi ke generasi.
Sosok raja agung Sunda ini bukan sekadar tokoh sejarah, tetapi juga figur spiritual, mitos, dan simbol identitas kolektif masyarakat Tatar Sunda.
Namun, antara sejarah tertulis, tradisi lisan, dan interpretasi folklor, jawabannya tidak sesederhana hitam-putih.
Artikel ilmiah karya Saepul Basor dkk., yang diterbitkan dalam jurnal Metahumaniora Vol. 15 No. 1 Tahun 2025, membongkar lapisan-lapisan kompleks spiritualitas Prabu Siliwangi melalui kajian folklor dan sumber-sumber klasik Sunda seperti Carita Parahyangan, Carita Purwaka Caruban Nagari, dan naskah-naskah lain.
Baca Juga: Aktivis Desak Kejari Usut Dana BOS Purwakarta Rp 2,2 M: Ini Kejahatan Terencana
Penelitian ini menjadi kunci untuk memahami agama apa yang dianut oleh Prabu Siliwangi sebenarnya.
Benarkah Prabu Siliwangi Seorang Muslim?
Dalam tradisi Sunda, nama Prabu Siliwangi begitu kuat, bahkan sering dikaitkan dengan keislaman.
Sebuah sumber kuno menyebutkan Prabu Siliwangi masuk Islam saat hendak menikahi Subang Larang, seorang Muslimah yang menjadi istrinya.
Klaim ini bersumber dari Carita Purwaka Caruban Nagari karya Pangeran Arya Cirebon (1720) .
Bahkan, dalam kisah rakyat, Subang Larang digambarkan sebagai penganut Islam yang taat.
Dari pernikahan inilah lahir tokoh-tokoh penting penyebar Islam di Tatar Sunda, seperti Walangsungsang (Ki Samadullah) dan Rara Santang, yang kelak melahirkan Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), sosok sentral Islamisasi Cirebon.
Baca Juga: Redenominasi Rupiah Masuk Renstra 2025-2029, Purbaya Tetapkan Target Rampung 2027